Representasi Peran Ayah Dalam Menciptakan Harmonisasi Keluarga Pada Film Ngeri Ngeri Sedap
Abstract
Peran ayah sangatlah penting dalam menciptakan keharmonisan keluarga karena seorang ayah memiliki tugas dan kewajiban sebagai kepala keluarga sangat berpengaruh kepada anggota keluarga yang lain khususnya istri dan anak. Film Ngeri Ngeri Sedap ini dibangun dengan sebuah keluarga batak yang menjadikan peran ayah sebagai penggerak cerita di dalam sebuah keluarga. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi peran ayah dalam menciptakan harmonisasi keluarga pada film Ngeri Ngeri Sedap menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan makna denotasi, makna konotasi dan makna mitos yang terdapat dalam film Ngeri Ngeri Sedap. Penulis memilih lima adegan untuk diteliti dengan teknik analisis semiotika John Fiske. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa seorang ayah di representasikan memiliki peran sebagai seorang economic provider (sebagai pemenuh nafkah), Caregiver (sebagai seorang yang memberikan afeksi), problem solver (sebagai pemecahan permasalahan) dalam menciptakan harmonisasi keluarga pada film Ngeri Ngeri Sedap
Kata Kunci-Peran ayah, Harmonisasi keluarga, Representasi, Film, Semiotika Roland Barthes
References
Abdul Halik. (2013). Dokumentasi. 36. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/338/1/KOMUNIKASI MASSA full.pdf
Alfadhila, A. R. (2019). Perancangan Kampanye Mengenai Senyuman Melalui Media Board Game. Elibrary Unikom.
http://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/2100
Batubara, J. (2017). Paradigma Penelitian Kualitatif dan Filsafat Ilmu Pengetahuan dalam Konseling. Jurnal Fokus
Konseling. https://doi.org/https://doi.org/10.26638/jfk.387.2099
Defrain, J. (1999). Strong families. Family Matters No.53.Australian Institute of Family Studies.
Ermawati. (2016). Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Siswa Sekolah Dasar. Ilmu Pendidikan Sosial, Sains, Dan Humaniora Vol., 2(3), 183-187. http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/suaraguru/article/view/2654
Fiske, J. (2014). Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Rajagrafindo Persada.
Javandalasta, P. (2014). 5 Hari Mahir Bikin Film. MUMTAZ Media.
Juliastuti, N. (2000). Kunci 4, Kunci Cultural Studies Centre. In KUNCI Study Forum & Collective.
Kurniati, D. P. . (2016). MODUL KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/a3a4fc3bf4ad19b0079f4a31c593398b.pdf
Kurniati, I. (2021). Representasi Perjuangan Seorang Ayah dalam Film Sejuta Sayang Untuknya.
Kusumawati, T. I. (2016). Komunikasi Verbal Dan Nonverbal. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 6(2).
Liputan6. (2022). Angka Perceraian di Indonesia Terus Naik, Lembaga Perkawinan Tidak Lagi Sakral?
Moeliono, A. M. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
Onong Uchjana, E. (1989). Kamus Komunikasi (Pertama). PT. Mandar Maju.
Ramadani, U. (2020). HARMONISASI POLA KOMUNIKASI KELUARGA DALAM FILM KELUARGA CEMARA (ANALISIS SEMIOTIKA).
Rendi, R. (2022). Representasi Peran Ayah dalam Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). 0(0).
Ruliana, P., & Lestari, P. (2019). Teori Komunikasi (Pertama). PT. Raja Grafindo PersadA.
Sari, R. P., & Abdullah, A. (2020). Analisis Isi Penerapan Teknik Sinematografi Video Klip Monokrom. Jurnal Riset
Mahasiswa Dakwah Dan Komunikasi, 1(6), 418. https://doi.org/10.24014/jrmdk.v2i1.9236
Van Zoest, A. (1993). Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang kita Lakukan Dengannya (Pertama).
Yayasan Sumber Agung.
Vera, N. (2015). Semiotika dalam riset komunikasi (Pertama). Ghalia Indonesia.
Yuniardi, M. S. (2009). Penerimaan Remaja Laki-Laki Dengan Perilaku Antisosial Terhadap Peran Ayahnya di Dalam Keluarga. Research Report. http://research-report.umm.ac.id/index.php/research-report/article/view/244
Yuwandi, I. (2018). Analisis Sinematografi Dalam Film Polem Ibrahim Dan Dilarang Mati Di Tanah Ini. Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Skripsi., 1-93. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5237/2/IzarYuwandi.pdf
