Analisis Semiotika Representasi Makna Perlawanan Perempuan Pada Film Penyalin Cahaya

Authors

  • Agnes Tyas Nirmala Deivita Telkom University
  • Yuliani Rachma Putri Telkom University
  • Haris Annisari Indah Nur Rochimah Telkom University

Abstract

Kekerasan seksual di era digitalisasi ini merupakan masalah yang marak terjadi khususnya pada sebagian besar
perempuan dan anak. Hal tersebut terjadi dikarenakan atas pandangan terhadap perempuan yang kerap dijadikan
sebagai objek visual. Tak jarang fenomena yang ada diangkat dalam berbagai media sebagai perantara dalam
menginformasikan sebuah pesan. Salah satu media yang dapat memperngaruhi khalayak yakni melalui media
massa. Salah satu media dalam komunikasi massa yakni film merupakan sebuah representasi realitas sosial yang
ada dalam suatu masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
representasi makna perlawanan perempuan dalam melawan tindak kekerasan seksual berbasis digital yang
mengeksploitasi tubuh perempuan yang dalam Film Penyalin Cahaya. Fokus penelitian yaitu mengenai
representasi makna perlawanan perempuan melalui beberapa scene dalam film Penyalin Cahaya. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif serta data yang terpilih dianalisis dengan menggunakan pendekatan semiotika
John Fiske. Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan melalui observasi dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pada level realitas tergambar dalam aspek ekspresi, gestur, serta dialog. Pada
level representasi tergambar dalam aspek pencahayaan, kamera, musik, suara dan latar yang digunakan dalam
film ini. Selanjutnya, pada level ideologi penggambaran terhadap sebuah perlawanan perempuan yang dapat
disimpulkan yaitu dalam ideologi kapitalisme dan feminis sosialis.


Kata Kunci-film, perlawanan perempuan, representasi, semiotika

References

Ananda, D. C. (2022). Analisis Semiotika: Representasi Ketidakadilan Korban Perpeloncoan pada Film

Penyalin Cahaya. Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol.13 (2).

Ardianto, E. (2015). In R. S. Karyanti, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi (p. 43). Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Fiske, J. (1990). Introduction to Communication Studies. London: Routledge.

Hooks, B. (2000). Feminism is For Everybody: Passionate Politics. Cambridge: South End Press.

Kartini, I. F. (2022). Representasi Pesan Moral dalam Film Penyalin Cahaya (Analisis Semiotika Charles

Sanders Peirce). Jurnal Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi, Vol.1 (3).

Littlejohn, S. W. (2009). Theories of Human Communication. Jakarta: Salemba Empat.

Lukyani, L. (2023, 05 22). Mengenal Revenge Porn dan Dampak Buruknya bagi Korban. From Kompas.com:

https://www.kompas.com/sains/read/2023/05/22/160457323/mengenal-revenge-porn-dan-dampak-buruknyabagi-

korban?page=all

Palulungan, L. d. (2020). Perempuan, Masyarakat Patriarki & Kesetaraan Gender. Makassar: Yayasan Bursa

Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI).

Sobur, A. (2006). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tuhepaly, N. A. (2022). Analisis Semiotika John Fiske Mengenai Representasi Pelecehan Seksual pada Film

Penyalin Cahaya. Jurnal Pustaka Komunikasi, Vol.5 (233-247).

Vera, N. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Wijaya, P. (2020). Feminisme untuk Semua Orang (Terjemahan Bell Hooks). Yogyakarta: Odise Publishing.

Zoest, A. V. (1993). Semiotika : Tentang Tanda, Cara Kerjanya Dan Apa yang Kita Lakukan dengannya.

Jakarta: Yayasan Sumber Agung.

Published

2024-04-30

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi