Analisis Sentimen Terhadap Gerakan Cancel Culture Pada Saipul Jamil Di Twitter (Studi pada Data Topik Percakapan Kekerasan Seksual Saipul Jamil di Twitter Tahun 2021)

Authors

  • Anisa Dwilestari Telkom University
  • Abdul Fadli Kalaloi Telkom University
  • Yogie Alwaton Telkom University

Abstract

Pada tahun 2021, tercatat jumlah kasus kekerasan seksual di Indonesia ada sebanyak 5.905 kasus. Di tengah tingginya
angka kasus tersebut, Saipul Jamil justru mendapatkan glorifikasi pasca bebas dari tahanan. Hal ini lantas
menimbulkan reaksi penolakan dari publik, karena glorifikasi terhadap Saipul Jamil sebagai mantan narapidana
kekerasan seksual tersebut dinilai sebagai tindakan yang tidak pantas, karena layaknya menghina korban kekerasan
seksual. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sentimen dalam percakapan publik dan menganalisis
diskusi yang berdampak menjadi sebuah gerakan cancel culture yang dialami oleh Saipul Jamil di Twitter pada tahun
2021. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis sentimen yang bersifat
deskriptif dan menggunakan sumber data yang diperoleh dari situs web crawling open source bernama
academic.droneemprit.id. Dari 22.814 percakapan yang terjadi, diambil data sampel sebanyak 500 percakapan.
Hasilnya, didapatkan sebanyak 75% atau 378 percakapan publik menyampaikan sentimen negatif, 17% atau 83
percakapan menyampaikan sentimen positif, dan 8% atau 39 percakapan menyampaikan sentimen netral. Dari hasil
analisis sentimen dan diperkuat dengan analisis pada hashtag, wordcloud serta emosi, menjadi data kuat yang
membuktikan bahwa terjadi gerakan cancel culture pada Saipul Jamil selama berlangsungnya percakapan di Twitter
dalam periode Juli-Desember 2021


Kata Kunci- analisis sentimen, cancel culture, kekerasan seksual, saipul jamil, twitter.

References

Ahmadi, D., & Nur9aini, A. (2005). Teori Penjulukan. Teori Penjulukan.

Alfajri, M. F., Adhiazni, V., & Aini, Q. (2019). Pemanfaatan Social Media Analytics Pada Instagram Dalam

Peningkatan Efektivitas Pemasaran. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), 34.

https://doi.org/10.14710/interaksi.8.1.34-42

Annur, C. M. (2022). Jumlah Kasus Perkosaan dan Pencabulan RI Meningkat Selama Pandemi. Databoks.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/12/22/jumlah-kasus-perkosaan-dan-pencabulan-ri-meningkatselama-

pandemi#:~:text=Secara rinci%2C kejahatan perkosaan di,kejahatan pencabulan sebanyak 4.741

kasus.&text=Adapun jumlah kasus perkosaan dan,tahun

Bangun, C. R., & Kumaralalita, N. (2022). Kim Seon Ho, You Are Cancelled: The Collective Understanding of Cancel

Culture. Jurnal Komunikatif, 11(1), 1–10. https://doi.org/10.33508/jk.v11i1.3785

Bapino, S. R., Mohede, N., & Wulur, N. (2022). Perlindungan Hak Asasi Mantan Narapidana Terhadap Stigma

Negatif Masyarakat Ditinjau Dari UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Lex Administratum,

(5).

BBC. (2021).

seksual di ruang publik? BBC News. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-58460450

Chernobylfrog. (2021). Twitter. Twitter.Com. https://twitter.com/web/statuses/1463403282009780228%0A

CNN-Indonesia. (2021). Kekerasan Terhadap Anak Meningkat Selama Pandemi. CNN Indonesia.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211102142206-20-715544/kekerasan-terhadap-anak-meningkatselama-

pandemi

Darmanto. (2019). Pembatasan Hak Mantan Narapidana Untuk Menjadi Aparatur Sipil Negara Dikaitkan Dengan

Hak Asasi Manusia. VI, 1–15.

Dolls4prada. (2021). Twitter. Twitter.Com. https://twitter.com/web/statuses/1471456259702333441%0A

Dwiastono, R. (2021). Cancel Culture Marak di AS, Bagaimana di Indonesia? VOA Indonesia.

https://www.voaindonesia.com/a/cancel-culture-marak-di-as-bagaimana-di-indonesia-/5806176.html

Effendi, A. O. A., & Febriana, P. (2023). View of Fenomena Cancel Culture Sebagai Kontrol Sosial pada Kasus

KDRT Rizky Billar Terhadap Lesti Kejora.

Fahmi, I. (2017). Drone Emprit: Konsep dan Teknologi. IT Camp - Big Data & Data Mining.

Latief, R. (2023). Fenomena Cancel Culture, Kecaman Komunikasi Verbal dan Kesehatan Mental Netizen di

Instagram. 10, 72–86.

Liu, B. (2012). Sentiment Analysis and Opinion Mining. In Morgan & Claypool Publishers (Issue May).

https://doi.org/10.1007/978-3-319-60435-0_20

Mardeson, E., & Mardesci, H. (2022). Fenomena Boikot Massal (Cancel Culture) Di Media Sosial. Jurnal Riset

Indragiri, 1(3), 174–181.

Maskript. (2021). Twitter. Twitter.Com. https://twitter.com/web/statuses/1453774633098878993%0A

Mayasari, F. (2022). Etnografi Virtual Fenomena Cancel Culture dan Partisipasi Pengguna Media terhadap Tokoh

Publik di Media Sosial. Journal of Communication and Society, 1(01), 27–44.

https://doi.org/10.55985/jocs.v1i01.15

Ningsih, E., & Hennyati, S. (2018). Kekerasan Seksual pada Anak di Kabupaten Karawang. Jurnal Bidan

Journal,= 4(02), 56–65.

Parkjeongwoo03. (2021). Twitter. Twitter.Com. https://twitter.com/web/statuses/1440936102685077504%0A

Ragini, J. R., Anand, P. M. R., & Bhaskar, V. (2018). Big data analytics for disaster response and recovery through

sentiment analysis. In International Journal of Information Management.

https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2018.05.004

Rozan, Z. R., & Dewi, A. O. P. (2022). Penggunaan Internet sebagai Sumber Informasi pada Generasi Baby boomer

berdasarkan Kemampuan Literasi Informasi. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, Dan Informasi, 6(1),

–42. https://doi.org/10.14710/anuva.6.1.23-42

Tualeka, M. I. (2023, December 26). Glorifikasi Hasil Debat Pilpres. Kompas.Com.

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/26/09202031/glorifikasi-hasil-debat-pilpres?page=all

Wright, L. (2023). Budaya Pembatalan vs. Boikot: Apa Bedanya? Hub Pages.

https://discover.hubpages.com/politics/cancel-culture-versus-boycotts

Yanuar, D., Muharman, N., Yudha, M. Y. T. P., Rahmawati, R., Anisah, N. A., & Maini, M. S. (2023). Cancel Culture

Sebagai Bentuk Kontrol Sosial di Twitter. Jurnal Media Dan Komunikasi, 3(2), 120–135.

https://doi.org/10.20473/medkom.v3i2.44044

Published

2024-12-23

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi