Interaksi Simbolik Keluarga Low-Income Single Mother Dalam Proses Pembentukan Karakter Percaya Diri Pada Anak Di Kabupaten Sragen
Abstract
Saat ini stigma mengenai ibu tunggal atau janda masih sangat tabu di Indonesia. Stigma ini juga dapat mempengaruhi
mental dan konsep diri ibu tunggal beserta anak anaknya. Dalam konteks ini, penting untuk mengetahui bagaimana ibu
tunggal dapat berkomunikasi dengan anak anaknya sehingga stigma negatif dapat terpecahkan. Analisis penelitian ini
difokuskan pada bagaimana komunikasi ibu dan anak sehingga dapat diketahui bahwa keduanya memiliki
komunikasi yang baik untuk membentuk konsep diri. Dalam konteks ini, peneliti menggunakan teori Interaksi
Simbolik yang dikemukakan oleh Mead. Penelitian difokuskan pada tiga konsep interaksi simbolik Mead itu sendiri
yaitu mind (pikiran), self (diri), dan society (masyarakat). Subjek dalam penelitian ini adalah ibu tunggal
berpenghasilan rendah dan anaknya yang memiliki kepercayaan diri tinggi dibuktikan melalui prestasi yang diraih.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan objek komunikasi dan interaksi simbolik yang
terjadi dalam kehidupan sehari hari keluarga ibu tunggal berpenghasilan rendah di Kabupaten Sragen. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa komunikasi dan interaksi simbolik yang terjalin antara ibu dan anak berjalan
secara lancar sehingga mereka memiliki konsep diri yang baik sesuai dengan teori interaksi simbolik. Penelitian ini
juga menerapkan teori interaksi simbolik Mead untuk menganalisis simbol-simbol perilaku ibu dan anak seperti cara
berbicara ibu dalam membangun konsep diri anak.
Kata Kunci-ibu tunggal berpenghasilan rendah, anak dengan kepercayaan diri tinggi, komunikasi interaksi simbolik
References
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Budyatna, M., &
Ganiem, L. M. (2015). Teori Komunikasi Antarpribadi.
Champman, A., Ganong, L., Coleman, M., Kang, Y., Sanner, C., & Russell, L. T. (2017).
Negotiating a Place in the Family-A Grounded Theory Exploration of
Stepgrandmothers9 Enactment of Roles.
Creswell, J. W. (2023). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches (6th ed.). SAGE Publications.
Freeman, C. (2016). What is Mentalizing? An Overview.
Hastuti, D. (2015). Pengaruh kelekatan dan komunikasi dengan orang tua terhadap
karakter remaja perdesaan.
Hofferth, S. L. (2019). Residential father family type and child well-being: investment
versus selection.
Khairudin, M. A. (2018). Perkembangan Anak Ditinjau Dari Kamampuan Sosial Emosial.
Kiraz, A., & Ersoy, M. (2018). Analysing the self-esteem level of adolescents with
divorced parents.
Kume, T. (2015). The effect of father involvement in childcare on the psychological wellbeing
of adolescents: a cross-cultural study.
Kuswarno, E. (2013). Metode Penelitian Komunikasi Fenomenologi. Widya Padjajaran.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Morissan
M, A. (2017). Metode Penelitian Survey.
Mufid, M. (2018). Etika dan Filsafat Komunikasi.
Papalia, D. E., Feldman, R. D., & Martorell, G. (2014). Experience Human Development.
Patton, M. Q. (2018). Metode Evaluasi Kualitatif .
Populix. (2023). Data Kualitatif Adalah: Definisi, Teknik Pengumpulan, Contoh.
Rubani, M. (2017). Psikologi Komunikasi.
Ruben, B. D., & Lea P. Stewart. (2014). Komunikasi dan Perilaku Manusia. Rajawali Pers.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan : Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
R&D Alfabeta.
Taylor, S. J., Bogdan, R., & DeVault, M. (2016). Introduction to Qualitative Research
Methods A Guidebook and Resource.
West, R., & Turner, L. H. (2017). Pengantar Teori Komunikasi (5th ed.). Salemba
Humanika, Jakarta.
Zartler, U. (2014). How to Deal With Moral Tales: Constructions and Strategies of Single-
Parent Families.