Keterbukaan Diri Korban Bullying Mahasiswi Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung (Pada Korban Yang Mengalami Trauma)

Authors

  • Michelle Amanda Telkom University
  • Agus Aprianti Telkom University

Abstract

Salah satu kasus kekerasan yang tidak pernah usai bahkan terus meningkat jumlah kasusnya hingga saat ini adalah kasus
bullying. Pada dasarnya bullying dilakukan secara berulang-ulang oleh pelaku hingga korban merasa terintimidasi. Indonesia
menduduki peringkat kelima dalam kasus bullying dengan jumlah 41,1% menujukkan pelajar indonesia pernah mengalami
bullying. Hal ini menjadi perhatian publik untuk mengatasi masalah tersebut. Dampak buruk dari bullying pada korban salah
satunya pada pskilogis atau mental korban. Mereka yang mengalami bullying cenderung akan menutup dirinya. Salah satu
cara agar mereka dapat mengatasi rasa trauma yaitu dengan melakukan keterbukaan diri dengan orang yang tepat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengatahui aspek apa saja yang sudah diterapkan dalam keterbukaan diri oleh korban bullying yang
mengalami trauma. Penelitian ini menggunakan paradigma konstuktivis dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan
teknik penentuan informan adalah purposive sampling, sehingga didapat enam orang informan sesuai dengan kriteria yang
ditentukan. Lokasi penelitiannya yaitu di Telkom University Bandung. Metode pengumpulan data yang dilakukan berupa
wawancara dan dokumentasi subjek penelitian kepada sejumlah enam informan kunci. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa keenam informan sudah menerapkan aspek keterbukaan diri yaitu aspek ketepatan, aspek motivasi, aspek
waktu, aspek intensif, dan aspek kedalaman. Walaupun beberapa informan pernah mengalami trauma, namun
informan tersebut dapat membuka dirinya kepada orang lain. Keenam infotman dinilai sudah membuka dirinya kepada
orang lain walaupun pernah menjadi korban bullying dan mengalami trauma dimasa lampaunya.


Kata Kunci-bullying, self disclosure, trauma

References

Ashofa, N. H. (2019). Terapi Realitas Untuk Menangani Trauma (Post Traumatic Stress Disorder) Pada Korban

Bullying Di Balai Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta. Hisbah: Jurnal Bimbingan

Konseling Dan Dakwah Islam, 16(1), 86–99. https://doi.org/10.14421/hisbah.2019.161-07

Derlaga, V. J., & Berg, J. H. (Eds.). (1987). Self-disclosure: Theory, research, and therapy. Springer Science &

Business Media.

Derlega, V. J., Janda, L. H., Miranda, J., Chen, I. A., Goodman III, B. M., & Smith, W. (2009). How patients' selfdisclosure

about sickle cell pain episodes to significant others relates to living with sickle cell disease. Pain

Medicine, 15(9), 1496-1507.

Dwiyana, A. R., Alfiana, A., & Budiantono, B. (2023). PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN

KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DI

LINGKUNGAN KECAMATAN BLIMBING SERTA PERAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL

MODERASI. Journal of Innovation Research and Knowledge, 2(10), 4057-4064.

Dwiyana, R. F., Tsaqilah, L., Sukesi, L., Setiawan, Avriyanti, E., Suhada, K. U., & Zahira, N. I. (2023). Characteristics

of Xerosis, Pruritus, and Pallor in Stage 5 Chronic Kidney Disease Patients Undergoing Hemodialysis at Dr.

Hasan Sadikin General Hospital, Bandung. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, 16, 2613–2621.

https://doi.org/10.2147/CCID.S418776

Gamayanti, W., Mahardianisa, M., & Syafei, I. (2018). Self Disclosure dan Tingkat Stres pada Mahasiswa yang sedang

Mengerjakan Skripsi. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 115–130.

https://doi.org/10.15575/psy.v5i1.2282

Hikmah Diajeng E.F., Indari, & Mustriwi. (2021). Gambaran Regulasi Emosi Remaja SMK Korban Bullying di SMK

Multimedia Tumpang. Nursing Information Journal, 1(1), 25–30. https://doi.org/10.54832/nij.v1i1.164

Kanda, A. S. (2024). Dampak Bullying Terhadap Perubahan Perilaku Pada Korban Bullying di SMK PGRI 2 Kota

Cimahi. 1(3), 507–512.

Rhosyidah, K. (2015). Pengaruh keterbukaan diri (self disclosure) terhadap keterampilan komunikasi interpersonal

menantu perempuan pada ibu mertua di daerah Karanganyar Probolinggo (Doctoral dissertation, Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Riantifanny, J., & Tri Gartanti, W. (2022). Proses Komunikasi Keterbukaan Diri Korban Bullying. Bandung

Conference Series: Public Relations, 2(1), 21–25. https://doi.org/10.29313/bcspr.v2i1.233

Septiani, R., Widyaningsih, S., & Igohm, M. K. B. (2018). Tingkat Perkembangan Anak Pra Sekolah Usia 3-5 Tahun

Yang Mengikuti Dan Tidak Mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (Paud). Jurnal Keperawatan Jiwa, 4(2), 114–

Septiani, Dila., Azzahra, P. Nabilla., & Wulandari, S. Nurul. (2019). Self Disclousurer Dalam Komunikasi

Interpersonal: Kesetiaan, Cinta, dan Kasih Sayang. Fokus, 2(6)

https://www.kpai.go.id/publikasi/pemerintah-bersama-tri-pusat-pendidikan-harus-lebih-optimal-turun-tangan-atasibullying-

perundungan-pada-satuan-pendidikan/amp (Di unduh pada tanggal 22 Januari 2024)

Published

2024-12-23

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi