Konstruksi Makna Stereotip Ibu Tiri Oleh Remaja Dari Keluarga Bercerai

Authors

  • Rama Nugraha Telkom University
  • Hadi Purnama Telkom University

Abstract

Komunikasi yang terbentuk dalam sebuah keluarga mengarah pada pembentukan pola pikir dari masing-masing anggota keluarga yang saling berpengaruh satu sama lain. Termasuk pengetahuan pertama yang didapat seorang anak berasal dari komunikasi yang dilakukan antara anak dengan orang tuanya. Meningkatnya angka perceraian adalah kenyataan sosial yang tidak bisa dihindari terjadi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi yang dibangun oleh remaja dari keluarga bercerai terhadap ibu tiri serta memahami makna sosok ibu tiri dengan melihat stereotip yang berkembang di kalangan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan wawancara mendalam. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang remaja usia 18-22 tahun yang berasal dari keluarga bercerai dan tinggal bersama ibu tiri minimal tiga tahun. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat persepsi dan makna remaja terhadap stereotip ibu tiri. Persepsi awal remaja terhadap ibu tiri adalah negative. Hal tersebut dipengaruhi oleh stereotip negative tentang ibu tiri yang berkembang di masyarakat. Namun setelah remaja mengalama serangkaian pengalaman mengenal langsung dan tinggal bersama ibu tiri, makna yang dibangun oleh remaja adalah positif. Proses pembentukan makna tersebut meliputi stereotip yang berkembang di masyarakat, adaptasi melalui komunikasi interpersonal, serta serangkaian pengalaman yang dialami langsung oleh remaja dalam berinteraksi dengan ibu tiri.

Kata Kunci: makna stereotip, stereotip ibu tiri, persepsi.

Downloads

Published

2015-12-01

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi