Representasi Kapitalisme Dalam Film Snowpiercer (analisis Semiotika Model John Fiske)

Authors

  • 1Muhammad Sandi Firdaus Telkom University
  • Reni Nuraeni Telkom University
  • Catur Nugroho Telkom University

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna semiotika mengenai nilai kapitalisme yang terdapat dalam film Snowpiercer dan menganalisis apa saja tanda yang terdapat dalam film Snowpiercer yang berkaitan dengan nilai kapitalisme dari level realitas, level representasi dan level ideologi yang merupakan bagian dari kode-kode televisi John Fiske. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, studi pustaka dan penelusuran data online. Objek yang dianalisis adalah film Snowpiercer, sementara subjek yang dianalisis merupakan sequence yang terdapat dalam film Snowpiercer dengan mengambil empat sequence. Hasil pembahasan dari level realitas, level representasi dan level ideologi dalam film Snowpiercer adalah kelompok penghuni gerbong belakang tidak mendapatkan perlakuan yang sama dengan kelompok penghuni gerbong depan. Untuk makanan kaum bawah yaitu protein sampah sedangkan kaum borjuis penghuni gerbong depan bisa menikmati daging steak. Kebebasan mereka dibatasi dengan tidak boleh masuk ke gerbong depan dan selamanya berada di gerbong belakang. Simpulan penelitian ini menggambarkan miniatur dunia yang diumpamakan kereta yang terus berputar mengelilingi lintasan bumi, gerbong menjadi alat untuk memisahkan dan membagi kelas antara kaum atas (borjuis) dengan kaum bawah (proletariat). Pada level realitas ada rasa dendam yang berujung pada pemberontakan yang dilakukan oleh kaum bawah karena tidak ada kebebasan yang diberikan. Level representasi terdapat pesan atau makna lain dibalik suatu tindakan pemberontakan. Level ideologi terlihat jelas bahwa ideologi kapitalisme merupakan suatu nilai yang melanggar norma hidup manusia karena terdapat pembagian kelas dan kekuasaan. Peneliti memberi saran bagi akademis bahwa film bisa dijadikan alat untuk mengapresiasikan suatu nilai kehidupan. Bagi pembaca setiap film mempunyai nilai kehidupan, bijaklah dalam memilih film.

Downloads

Published

2015-12-01

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi