Analisis Proses Pemberian Pesan Komunikator Penyuluhan Kesehatan Di Kodam Jaya Periode 2023
Abstrak
Penyuluhan kesehatan di lingkungan militer, khususnya di Kodam Jaya, memiliki peran penting dalam membentuk perilaku hidup sehat prajurit. Namun, efektivitas proses komunikasi dalam penyampaian pesan kesehatan masih menjadi tantangan. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada bagaimana proses komunikasi komunikator dalam penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pemahaman dan perubahan perilaku prajurit di Kodam Jaya. Proses komunikasi yang dilakukan oleh komunikator penyuluhan kesehatan yang efektif akan berdampak pada peningkatan pemahaman dan implementasi perilaku hidup sehat di kalangan prajurit Kodam Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan berlandaskan pada teori komunikasi Lasswell yang mencakup lima elemen utama: siapa yang berbicara (who), apa yang disampaikan (says what), melalui saluran apa (in which channel), kepada siapa (to whom), dan dengan dampak apa (with what effect). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan penyuluhan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kredibilitas komunikator dan teknik penyampaian pesan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami bagaimana proses komunikasi yang diterapkan oleh komunikator Kesdam Jaya berperan dalam penerimaan pesan hidup sehat bagi prajurit Kodam Jaya.
Kata Kunci: Komunikasi, Komunikator, Kodam Jaya, Perilaku Hidup Sehat, Penyuluhan Kesehatan, Teori Lasswell.
Referensi
Adawiyah, D. P. R., & Arif, M. C. (2021). Proses komunikasi pemerintah Kabupaten Sampang dalam merukunkan penganut Sunni-Syiah. Jurnal Komunikasi, 15(2), 131–144. https://doi.org/10.21107/ilkom.v15i2.11
Ali, M., Rosadi, I., & Manafe, L. A. (2022). Persuasive communication strategy implementation in attracting consumer interest. Management, Business and Social Science (IJEMBIS) Peer Reviewed-International Journal, 2(2), 223–232. https://cvodis.com/ijembis/index.php/ijembis/article/view/62
Al-Dmour, H., Masa’deh, R., Salman, A., Abuhashesh, M., & Al-Dmour, R. (2020). Influence of social media platforms on public health protection against the COVID-19 pandemic via the mediating effects of public health awareness and behavioral changes: Integrated model. J Med Internet Res, 22(8). https://doi.org/10.2196/19996
American Public Health Association. (2024). Public Health.
Asri, I. (2022). Proses komunikasi organisasi dalam membangun semangat kerja pegawai Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama RI. IKON Jurnal Ilmu Komunikasi, XXVII(3), 267–285.
Astuti, R., & Fatmawati. (2021). Proses komunikasi komunitas Peduli Jilbab dalam sosialisasi pemakaian jilbab syari di kalangan Muslimah. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 20(1), 1–16.
Ban, V. D., & Hawkins. (1996). Penyuluhan pertanian.
Broom, G. M., & Sha, B.-L. (2013). Cutlip and Center’s Effective Public Relations (11th ed.).
Cialdini, R. B. (2009). The Psychology of Persuasion.
Effendy, O. (2003). Ilmu, teori, dan filsafat komunikasi (3rd ed.). PT Citra Aditya Bakti.
Endrawati, E. (2015). Komunikasi kesehatan dalam masyarakat digital.
Erdogan, B. Z. (1999). Celebrity endorsement: A literature review. Journal of Marketing Management, 15(4), 291–314. https://doi.org/10.1362/026725799784870379
Harahap, S. W., Br. Ginting, R. R., Rasyidin, M., & Sahputra, D. (2021). Komunikator dan komunikan dalam pengembangan organisasi. Tabularasa: Jurnal Ilmiah Magister Psikologi, 3(1), 106–114. https://doi.org/10.31289/tabularasa.v3i1.629
Haro, M., Fahmi, A., Reffita, L., Ningsih, N., Sholihat, N., Alwi, N., Wahyuningsih, Adib, M., Rosdiana, Iskandar, A., Permatasari, R., & Rumainur. (2022). Buku komunikasi kesehatan. CV Media Sains Indonesia.
Hidayat, E., Susilo, D., & Anggoro, T. (2023). Strategi komunikasi tentara dalam upaya membantu pengamanan Pilkades serentak di Kabupaten Ciamis. Jurnal Komunikasi Publik, 7(2). http://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jkp
Kusuma, E. G., & Nugroho, A. Y. A. (2021). Analisis pengaruh source credibility dan endorser nationality terhadap minat beli produk Maybelline. Jurnal Transaksi, 13(2).
Liliweri. (2002). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya.
McQuail, D. (2011). McQuail’s Mass Communication Theory. Sage Publications.
Moleong, L. J. (2002). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Muljono, P. (2007). Kajian analitik. Jurnal Penyuluhan.
Mulyana, D. (2009). Ilmu komunikasi: Suatu pengantar.
Mulyana, D., & Ganiem, L. (2021). Komunikasi kesehatan: Pendekatan antarbudaya (D. Feirus, Ed.). Kencana.
Neuhausera, L., & Krepsb, G. L. (2010). eHealth communication and behavior change: Promise and performance. Social Semiotics, 20(1), 9–27. https://doi.org/10.1080/10350330903438386
O’Keefe, D. (2016). Persuasion: Theory and Research.
Pakpahan, M., Siregar, D., Susilawaty, A., Tasnim, M., Ramdany, R., Manurung, E., Sianturi, E., Sitanggang, M., & Maisyarah. (2021). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan (R. Watrianthos, Ed.). Yayasan Kita Menulis.
Perloff, R. M. (2017). The Dynamics of Persuasion.
Solihin, O., & Abdullah, A. (2023). Komunikasi kesehatan era digital: Teori dan praktik. Kencana.
Sugiyono. (2022). Metode penelitian kualitatif. Alfabeta.
World Health Organization (WHO). (2010, April 6). A healthy lifestyle - WHO recommendations.
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.12, No.3 Juni 2025 | Page 1468



