Proses Komunikasi Interpersonal Penyuluh Dan Ibu Rumah Tangga Dalam Kegiatan Penyuluhan Program Keluarga Berencana (studi Kasus Pada Penyuluh Dan Ibu Rumah Tangga Di Desa Bojong, Kabupaten Garut)
Abstract
Abstrak
Dalam kegiatan penyuluhan, diperlukan kemampuan komunikasi interpersonal dari penyuluh yang mampu mendorong dan mengarahkan ibu rumah tangga untuk ikut berpartisipasi dalam program Keluarga Berencana. Karena saat kegiatan penyuluhan diharapkan terjadinya tindakan persuasif, dimana penyuluh dapat mengajak ibu rumah tangga menuju perubahan yang lebih baik, sehingga tercipta keluarga yang berkualitas dan sejahtera. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses dan faktor penghambat komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh penyuluh dan ibu rumah tangga dalam kegiatan penyuluhan program Keluarga Berencana. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Informan utama pada penelitian ini 7 orang, 3 orang penyuluh dan 4 orang ibu rumah tangga. Sedangkan informan pendukung yaitu, bidan, kepala desa Bojong, dan ustad. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi interpersonal dalam kegiatan penyuluhan program Keluarga Berencana yang dilakukan penyuluh dapat menciptakan interaksi antara penyuluh dan ibu rumah tangga. Karena proses komunikasi interpersonal berperan terhadap keikutsertaan ibu rumah tangga dalam program Keluarga Berencana. Sedangkan faktor penghambat dalam komunikasi interpersonal penyuluh dan ibu rumah tangga adalah perbedaan latar belakang sosial dan budaya, prasangka buruk, perbedaan persepsi, dan kurangnya fasilitas.
Kata kunci : Komunikasi Interpersonal, Penyuluhan, Penyuluh, Keluarga Berencana.