Pengaruh Faktor-faktor Dalam Modifikasi Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology 2 Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Mengadopsi Layanan Wifi.id Pt Telkom Area Jakarta
Abstract
Lingkungan bisnis di sektor telekomunikasi berubah sangat cepat dan dinamis. Agar tetap tetap tumbuh, para operator telekomunikasi dituntut untuk melakukan inovasi bisnis. Pada saat bersamaan internet telah muncul sebagai teknologi yang memunculkan berbagai peluang bisnis. Sehingga terjun ke bisnis internet broadband merupakan pilihan mutlak bagi operator telekomunikasi. Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, diproyeksikan bahwa pengguna internet di Indonesia akan terus tumbuh. Pada saat yang hampir bersamaan pemerintah sedang mendorong percepatan dan perluasan pembangunan nasional, yang mana salah satu program yang bertalian dengan sektor telekomunikasi adalah percepatan pembangunan akses internet broadband di seluruh Indonesia. PT XYZ turut mendukung program tersebut, memasuki bisnis internet broadband dengan menggelar layanan Wifi. Memperhatikan tingkat penggunaan atau trafik layanan Wifi yang masih rendah serta tingkat pendapatan yang belum maksimal , sehingga untuk mempercepat proses adopsi layanan diperlukan kajian mengenai faktor kunci yang mempengaruhi behavioral intention untuk melakukan adopsi layanan Wifi dari pengguna internet dalam hal ini pengguna Wifi dengan tujuan mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam mengadopsi layanan Wifi. Kajian ini perlu dilakukan mengingat sejauh pencarian literatur yang telah penulis lakukan, belum diketemukan adanya pembahasan mengenai topik ini. Pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penerimaan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT 2) yang telah dimodifikasi dengan variabel konstruk Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Hedonic Motivation, Price Value dan Habit, variabel dependen terdiri dari Behavioral Intention sedangkan Age dan Income sebagai variabel moderasinya. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara online maupun tatap muka langsung. Penyebaran informasi melalui email dan social media , blackberry messanger, whatsapp dan tatap muka selama kurang lebih satu bulan. Jumlah responden yang didapatkan adalah 519 responden dengan 399 responden yang dinyatakan valid. Prosentase responden yang dinyatakan valid jika responden merupakan pengguna layanan Wifi. Untuk memastikan kuesioner diisi target responden yang tepat,maka responden menjawab tiga screening question dengan benar. Pengolahan data menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dengan bantuan software aplikasi SmartPLS 3.0. Dari hasil pengolahan didapatkan model dengan nilai R-Square sebesar 0,661 sehingga model ini dapat memprediksi niat dari responden dalam melakukan adopsi layanan Wifi dengan kemampuan prediksi sebesar 66,1%. Terdapat lima variabel dalam Modified UTAUT2 yang terbukti memiliki pengaruh signifikan positif terhadap niat untuk melakukan adopsi layanan Wifi di Indonesia yaitu Facilitating Condition (2,990), Habit (5,651), Hedonic Motivation (3,844) dan Performance Expectation (5,156), Prive Value (7,851). Pengaruh variabel moderasi perbedaan usia (Age) terbukti berpengaruh pada variabel Habit,Effort Expectancy,Facilitating Condition,Hedonic Motivation dan Performance Expectancy dalam niat mengadopsi layanan Wifi. Sedangkan untuk variabel moderasi pendapatan (Income) terbukti bahwa perbedaan tingkat pendapatan memoderasi pengaruh pada variabel Habit, dan Hedonic Motivation.
Kata Kunci : Habit,Prive Value,Facilitating Condition,Behavioral Intention, Telkom,Telekomunikasi