Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham (studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2014)

Authors

  • Gebby Faraera Nainggolan Telkom University
  • Khairunnisa Khairunnisa Telkom University
  • Vaya Juliana Dillak Telkom University

Abstract

Investor yang akan melakukan transaksi di pasar modal memerlukan informasi dalam mengambil keputusan membeli atau menjual suatu saham. Ada beberapa informasi yang sering dipertimbangkan oleh investor sebelum melakukan transaksi membeli atau menjual saham antara lain tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar terhadap harga saham dan melihat pengaruh jangka panjang dan jangka pendek antara tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar terhadap harga saham. Studi dilakukan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pemilihan sampel adalah non probability sampling (teknik sampel jenuh). Metode yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Error Correction Model dan pengujian hipotesis dengan menggunakan software Eviews v.8 for Windows. Tingkat inflasi memiliki nilai probabilitas sebesar 0.8625 dan lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima, artinya tingkat inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Suku bunga memiliki nilai probabilitas sebesar 0.1260 dan lebih besar dari 0,05 sehingga H0 di terima, artinya nilai tukar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Nilai tukarr memiliki nilai probabilitas 0,07510 dan lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima, artinya nilai tukar tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hubungan jangka pendek harga saham menyesuaikan tingkat inflasi dengan elastisitas sebesar 0,0761. Harga saham juga menyesuaikan suku bunga dengan elastisitas sebesar 0,6097, dan harga saham menyesuaikan nilai tukar dengan elastisitas sebesar 5,7893. Hubungan jangka panjang tingkat inflasi tidak signifikan terhadap harga saham dengan total pengaruh 3,79%, sisanya 96,21 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Suku bunga inflasi tidak signifikan terhadap harga saham dengan total pengaruh 70,09%, sisanya 29,91 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, dan nilai tukar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham dengan total pengaruh 24,80%, sisanya 75,2 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

Kata kunci : Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar, Harga Saham

Downloads

Published

2017-12-01

Issue

Section

Program Studi S1 Akuntansi