Analisis Sistem Antrian Dalam Meningkatkan Layanan Loket Peserta Bukan Penerima Upah (mandiri)pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatankantor Cabang Utama Bandung(studi Kasus Antrian Pada Bulan Maret 2015)

Authors

  • May Christiani Hutasoit Telkom University
  • Tri Indra Wijaksana Telkom University

Abstract

BPJS Kesehatan adalah lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia bagi seluruh Rakyat Indonesia. Antrian adalah hal yang hampir tidak bisa dihindari untuk mendapatkan sebuah pelayanan. Masalah yang terjadi di BPJS KCU Bandung adalah adanya penumpukan peserta dalam antrian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja sistem antrian dan mengetahui tingkat pelayanan loket peserta buka penerima upah (mandiri). Merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Alat bantu yang digunakan untuk mengolah data dan melakukan perhitungan adalah program Microsoft Excel 2010 dan software POM-QM for windows dengan model multi channel single phase. Disiplin antrian yang digunakan FCFS (First Come First Served). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang masa sibuk sebesar 74% dan peluang fasilitas pelayanan menganggur sebesar 4,2%. Setiap peserta membutuhkan 10,69 menit dilayani dalam sistem. Hal ini memberikan dampak pada penumpukan pelanggan yang menyebabkan antrian. Waktu operasional BPJS Kesehatan KCU Bandung adalah 8 jam atau 480 menit dan terdapat 4 loket layanan peserta bukan penerima upah (mandiri). Pembagian nomor antrian yang 2 jam lebih awal dari jam operasional kantor membuat penumpukan antrian yang sangat banyak pada saat loket dibuka.

Kata Kunci : BPJS, Antrian, Sistem Antrian, Tingkat Pelayanan

Downloads

Published

2015-08-01

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Administrasi Bisnis