Analisis Faktor Penghambat Pengembangan Produk Pada Umkm Emping Melinjo Di Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon
Abstract
Abstrak Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cirebon tahun 2016, industri makanan merupakan sub sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, baik industri kecil maupun industri rumah tangga. Sedangkan menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, emping melinjo merupakan komoditi unggulan Kabupaten Cirebon. Salah satu industri makanan yang ada di Kabupaten Cirebon yang dapat dikembangkan dan memiliki potensi adalah UKM Emping Melinjo. Selain memiliki potensi dalam meningkatkan nilai jual serta penyerapan tenaga kerja, industri makanan emping melinjo memerlukan pengembangan agar dapat memberikan detail terperinci akan ukuran pasar, segmentasi dan pangsa pasar. Mengingat, permasalahan dan keterbatasan sumber daya, baik terkait sumber daya modal, tenaga ahli maupun sumber daya peralatan yang dimiliki pengusaha emping melinjo di Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat pengembangan usaha emping melinjo di Desa Tuk.Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 52 responden. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis faktor penghambat pengembangan produk dengan model Principal Component Analisys (PCA) untuk mencari banyak jumlah faktor yang terbentuk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 4 faktor penghambat direduksi menjadi dua faktor yang menghambat pengembangan produk usaha emping melinjo, yaitu: Faktor Pengembangan Ilmu Pengetahuan yang terdiri dari biaya dan harga pengembangan relatif tinggi, keterbatasan teknologi pendukung, keterbatasan sumber daya manusia dan kreativitas pengusaha merupakan faktor yang signifikan karena memiliki eigenvalues dan variasi yang sangat tinggi; Faktor Permintaan Pelanggan yang terdiri dari keterbetasan kebutuhan pelanggan dan keterbatasan biaya pengembangan merupakan faktor yang kurang signifikan karena memiliki eigenvalues dan variasi paling rendah. Kata Kunci: Penghambat, Pengembangan Produk, Industri Makanan, UMKM Abstract According to data from the Central Bureau of Statistics (BPS) of Cirebon Regency in 2016, the food industry is the most absorbing sub-sector of labor, both small and home industries. Meanwhile, according to data from the Department of Industry and Trade of Cirebon Regency, emping melinjo is the leading commodity of Cirebon Regency. One of the food industry in Cirebon Regency that can be developed and has potential is SME Emping Melinjo. In addition to having potential in increasing the selling value and employment, the emping melinjo food industry requires development in order to provide detailed detail ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.5, No.3 Dsember 2018 | Page 2911 2 of market size, segmentation and market share. Given, the problems and limitations of resources, whether related to capital resources, experts and equipment resources owned emping melinjo entrepreneurs in the Village Tuk Kecamatan Kedawung Cirebon regency is still very limited. This study aims to determine what factors are inhibiting the development of emping melinjo business in Tuk Village. Technique data collection using questionnaires given to 52 respondents. This study uses descriptive analysis method to find out the general description of the data obtained and factor analysis to look for factors inhibiting product development with Principal Component Analisys (PCA) model to find many number of factors formed. The results of this study indicate that the four inhibiting factors are reduced to two factors that inhibit the development of emping melinjo business products, namely: Science Development Factors consisting of relatively high cost and development price, the limitations of supporting technology, limited human resources and entrepreneurial creativity are factors which is significant because it has very high eigenvalues and variations; Customer Demand Factor consisting of customer's requirement hardship and limited development cost is a less significant factor because it has the lowest eigenvalues and variation. Keywords: Barriers, Product Development, Food Industry, SMEsDownloads
Published
2018-12-01
Issue
Section
Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)