Pola Komunikasi Dan Budaya Komunitas Hiking Di Bandung (studi Deskriptif Mengenai Komunitas Bandung Hash House Harriers)
Abstract
Abstrak Komunikasi adalah proses pertukaran informasi antar individu baik melalui tanda maupun tingkah laku yang memiliki suatu pola yang disebut dengan pola komunikasi. Pola komunikasi adalah suatu bentuk atau pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam suatu proses pengiriman pesan. Tren lari yang kembali populer di kalangan masyarakat pada tahun 2013 ini melahirkan berbagai komunitas lari secara global dan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta mengetahui proses komunikasi dan pertukaran budaya yang terjadi di dalam komunitas Bandung Hash yang merupakan salah satu komunitas lari di Bandung yang fokus kegiatannya adalah lari lintas alam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, metode dengan proses pengumpulan data melalui observasi di lapangan dan wawancara mendalam yang digunakan untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian. Penulis menarik kesimpulan bahwa komunitas Bandung Hash dengan campuran budaya yang terbentuk di dalam komunitas mampu melmbangun nilai-nilai positif antar sesama anggota melalui toleransi dalam berbudaya, dan melalui dua pola komunikasi yang dimiliki membuat proses komunikasi berjalan efektif. Kata kunci: Komunikasi, Budaya Kelompok, Pola Komunikasi, dan Komunitas
Abstract Communication is the process of exchanging information between individuals either through signs or behavior that has a pattern called the pattern of communication. The pattern of communication is a form or pattern of relationship between two or more people in a message delivery process. Trend run back in popularity among the public in 2013 this gave birth to various communities running globally and nationally. This study aims to analyze and know the process of communication and cultural exchange that occurred in Bandung Hash community which is one of the running community in Bandung which focuses its activity is cross country. This research uses descriptive qualitative method, method with data collection process through field observation and in-depth interview which is used to understand the phenomenon experienced by research subject. The authors draw the conclusion that the Bandung Hash community with a mixture of cultures formed within the community is able to build positive values among members through tolerance in culture, and through two communication patterns that have made the communication process run effectively Key words: Communication, Group Culture, Communication Pattern, and Community