Analisis Wacana Perempuan Dalam Film Kartini Karya Hanung Bramantyo Anlisis Wacana Kritis Sara Mills

Authors

  • Vera Nurkaolin Telkom University
  • Idola Perdini Putri Telkom University

Abstract

Abstrak
Dalam kehidupan sosial masyarakat masih ada yang mengkonstruksikan kedukan sesuai dengan jenis kelamin, antara kaum perempaun dan kaum laki-laki. Kedudukan ini lah yang membuat antara laki – laki dan perempuan memiliki posisi yang berbeda. Dimana masyarakat masih mengkonstruksikan bahwa posisi perempuan dianggap kaum yang lemah lebut, emosional, dan ke ibuan. Sedangkan kaum laki-laki masih dominan dan kuat dalam kehidupan sosial, politik, maupun budaya. Oleh karena itu industrialisasi adalah jalan terbaik untuk mengangkat status perempuan, industrialisasi ini yang akan memperkecil akibat ketidaksamaan kekuatan biologis antara laki – laki dan perempuan. Film merupakan salah satu media komunkasi yang mempunyai peran andil besar dalam mengkonstruksi berbagai realitas. Film juga merupakan salah satu media komunikasi yang dipilih oleh masyarakat untuk mengetahui informasi dan hiburan. Karena sifat dari film bersifat audio-visual yang berbeda dengan media massa yang lainya. Salah satu film yang menggakat tema perempuan atau isu feminisme adalah film Kartini. Film Kartini karya buatan Hanung Bramantyo ini merupakan film biografi yang mengangkat tokoh perjuangan emansipasi wanita indonesia. film Kartini ini menceritakan sejarah pada masa Kartini, dan bagaimana perempuan parempuan Jawa pada abad ke 19 – abad ke 20. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kualitatif dan menggunakan paradigma Kritis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis Sara Mills yang menggunakan analisis posisi subjek-objek dan analisis posisi pembaca/penonton. Dengan menggunakan kerangka analisis Sara Mills, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana posisi subjek-objek dan posisi penonton dalam menggambaran perempuan pada film Kartini (2017). Hasil penelitian ini menujukan bahwa Kartini dan adiknya melakukan perubahan terhadap perempuan dengan mendirikan sekolah bagi kaum peremuan. Tujuan utama Kartini melakukan perubahan ini bukan untuk melakukan pembalasan dendam terhadap laki – laki. Akan tetapi agar hubungan antara laki-laki dan perempuan mempunyai hak – hak yang sama sebagaimana manusia.
Kata kunci : Perempuan, Industri Film, Kartini, Analisis Wacana Kritis Sara Mills.

ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.6, No.1 April 2019 | Page 1465
Abstract
In the social life of the community there are still constructs according to gender, between women and men. This position makes men and women have different positions. Where the community still constructs that the position of women is considered to be weak, emotional, and to the mother. While men are still dominant and strong in social, political and cultural life. Therefore industrialization is the best way to elevate the status of women, this industrialization will reduce the inequality of biological forces between men and women.
Film is one of the communication media that has a big role in constructing various realities. Film is also one of the communication media chosen by the public to know information and entertainment. Because the nature of the film is audio-visual that is different from other mass media. One of the films that has the theme of women or the issue of feminism is Kartini's film. Film Kartini, a work made by Hanung Bramantyo, is a biographical film that raises the emancipation struggle figure of Indonesian women. Kartini's film tells the history of Kartini's time, and how Javanese paradises in the 19th century - the 20th century. The research method used in this research is Qualitative research methods and uses the Critical paradigm.
The data analysis used in this study is Sara Mills's critical discourse analysis which uses analysis of subject-object position and analysis of the position of the reader / audience. Using the Sara Mills analysis framework, this study aims to find out how the subject-object position and audience position in describing women in the film Kartini (2017). The results of this study indicate that Kartini and her sister made changes to women by establishing schools for women. Kartini's main goal of making this change is not to take revenge against men. However, the relationship between men and women has the same rights as humans.
Keywords: Women, Film Industry, Kartini, Sara Mills's Critical Discourse Analysis.

Downloads

Published

2019-04-01

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi