Penyutradaraan Iklan Layanan Masyarakat Kode Morse Sebagai Alat Komunikasi Alternatif Dalam Keadaan Berbahaya Di Media Sosial
Abstract
Kode Morse merupakan bahasa non-verbal yang umumnya digunakan dalam kepramukaan. Implementasinya dalam kehidupan sehari-hari pun sudah sangat jarang. Namun, untuk beberapa orang yang terjebak dalam keadaan tertentu khususnya dalam keadaan berbahaya masih menggunakan kode Morse dalam bentuk ketukan, gambar, bunyi hingga kedipan mata yang nantinya diterjemahkan ke dalam bahasa verbal, sehingga dapat dimengerti oleh penerimanya. Kode Morse merupakan alat komunikasi alternatif yang penggunaanya disepakati secara internasional, namun seiring berjalannya waktu kegunaannya pun kurang diketahui oleh masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada media yang mempersuasi dan mendidik masyarakat terutama masyarakat Kota Bandung, agar pengetahuan kode Morse tidak hilang. Media yang digunakan adalah iklan layanan masyarakat yang mempunyai tujuan untuk penambah informasi dan kesadaran sikap masyarakat mengenai pentingnya kode Morse sebagai alat komunikasi alternatif khususnya dalam keadaan berbahaya di media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam menganalisis kode Morse dari sudut pandang ahli kode Morse, psikolog dan juga ketua yayasan organisasi perdagangan manusia melalui proses studi literatur, observasi, kuisioner dan wawancara untuk mendapatkan konsep perancangan. Perancangan karya tugas akhir ILM dengan judul ‘The Blink’ ini diharapkan mampu menggambarkan dampak yang terjadi jika masyarakat minim pengetahuan tentang kode Morse. Kata Kunci : Kode Morse, Komunikasi Alternatif, Iklan Layanan Masyarakat, Penyutradaraan.Downloads
Published
2021-12-01
Issue
Section
Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual