Perancangan Art Gallery Untuk Anak Berkebutuhan Khusus (abk) Di Kota Bandung Dengan Pendekatan Desain Inklusi

Penulis

  • Telkom University
  • Telkom University
  • Telkom University

Abstrak

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang mengalami kelainan atau penyimpangan secara signifikan, secara fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional dalam proses tumbuh kembangnya dibandingkan dengan anak seusianya. Kondisi ini membuat mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus (Leli Erawati dkk., 2016). Berdasarkan Badan Statistik Kota Bandung tahun 2022 terdapat sebanyak 9.020 penyandang disabilitas di Kota Bandung dengan gangguan seperti cacat fisik, netra, rungu, mental, dan cacat lainnya. Dibalik kekurangan yang mereka miliki, ada juga kemampuan untuk berkarya seperti anak lainnya. Art therapy merupakan salah satu terapi yang cukup populer dan banyak diminati. Dengan Art Therapy, mereka bisa lebih mengekspresikan dirinya melalui karya seni. Hasil karya yang telah dibuat akan dipamerkan di Art Gallery. Berbeda dari pameran lain, Perancangan Art Gallery ini diharapkan dapat lebih ramah terhadap anak berkebutuhan khusus. Dengan harapan bahwa Art Gallery ini dapat menyamakan kesempatan di galeri dalam menikmati seni. Pendekatan yang digunakan berupa pendekatan desain inklusi dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan pengguna Art Gallery yang berasal dari berbagai macam tipe pengunjung, juga dapat menyamaratakan aktivitas serta perilaku pengguna dari segi fasilitas, aksesibilitasnya, serta interiornya.

Kata kunci: anak berkebutuhan khusus, seni, galeri seni, desain inklusi

Referensi

Aishwarya Jadhaf. (2016). Effect of Texture on Autistic Children. University of Pune.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. (2022). Jumlah Penduduk Disabilitas Jawa Barat menurut Kabupaten/Kota (Jiwa), 2021-2022. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat.

Budianto, C. A., Anggraeni, S., Kusuma, A. T., & Wasiska, N. S. (2018). Studi pengaruh warna interior ruang rawat inap terhadap tingkat stress pasien (studi kasus rsia di Surabaya). Jurnal Desain Interior, 3(2), 59–64.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. (2021). Perkiraan Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bandung Berdasarkan Pintu Masuk Kota Bandung (Jiwa), 2019-2021. Badan Pusat Statistik Kota Bandung.

Firmansyah, R., Wulandari, R., Cardiah, T., Syahida, A. N., & Hasanah, N. (2019). Analysis of the Application of Universal Design Standards to InteriorArchitecture Design. 6.

Gita Kartika, S., Mustaqimah, U., & Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, P. (2018). PENERAPAN DESAIN INKLUSIF PADA PERANCANGAN SANGGAR PAUD INKLUSIF DI YOGYAKARTA. Dalam SENTHONG: Vol. I (Nomor 1).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (t.t.). Harmonis. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Kaunang, S. A., & Ardianto, O. P. S. (2023). Kajian Konsep Multi-sensory Experience pada Interior Museum Batik Indonesia sebagai Sarana Edukasi & Rekreasi mengenai Batik bagi Pengunjung Usia Muda. Jurnal Sains dan Seni ITS, 11(4), F124–F129.

Keumala, C. R. N. (2016). Pengaruh Konsep Desain Universal Terhadap Tingkat Kemandirian Difabel: Studi Kasus Masjid UIN Sunan Kalijaga dan Masjid Universitas Gadjah Mada. INKLUSI, 3(1), 19–40.

Leli Erawati, I., Margareta Sinaga, R., Universitas Lampung, F., & Soemantri Brojonegoro No, J. (2016). PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM PENDIDIKAN INKLUSIF 1). Dalam Jurnal Studi Sosial (Vol. 4, Nomor 1).

Neufert, E., & Neufert, P. (2012). Architects’ data. John Wiley & Sons. Robillard, D. A. (1982). Public Space Design in Museums. https://dc.uwm.edu/caupr_mono/16

Susantio, D. (2013). Galeri itu Bukan Museum. Koran Tempo.

Undang-Undang Republik Indonesia. (2016). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.

Wulandari, A. A. A. (2014). DASAR-DASAR PERENCANAAN INTERIOR MUSEUM. 5(1), 246–257.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-11-15

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Desain Interior