Perancangan Baru Museum Tekstil Di Kota Bandung Dengan Pendekatan Interaktif Naratif
Abstrak
: Perancangan Museum Tekstil di Kota Bandung bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan warisan budaya Indonesia, khususnya seni tekstil, sebagai bagian penting dari identitas dan kekayaan budaya bangsa. Museum ini menjadi wadah penting dalam meningkatkan kesadaran budaya, memperkuat identitas lokal, serta mengembangkan sektor pendidikan, pariwisata, dan ekonomi komunitas lokal. Dengan latar belakang penurunan minat terhadap budaya lokal, terutama seni tekstil, akibat dari pengaruh globalisasi, perancangan museum ini diharapkan mampu menjadi solusi yang relevan. Hasil perancangan museum ini mencakup pengembangan ruang interaktif dan partisipatif yang bertujuan untuk membangun pengalaman pengunjung yang menarik dan mendalam. Dengan adanya sistem ruang partisipatif, museum ini tidak hanya sebagai tempat penyimpanan koleksi, tetapi juga sebagai lingkungan belajar yang memungkinkan pengunjung untuk terlibat secara aktif dalam menciptakan makna dan pengalaman baru. Selain itu, museum ini diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran yang mendorong inovasi, kreativitas, dan pengembangan industri kreatif tekstil. Manfaat perancangan Museum Tekstil di Kota Bandung meliputi pemeliharaan dan pelestarian warisan budaya Indonesia, peningkatan kesadaran budaya, penguatan identitas lokal, serta pengembangan sektor pendidikan, pariwisata, dan ekonomi komunitas lokal.
Kata Kunci: Museum, Tekstil, Globalisasi, Interaktif
Referensi
Simon, N. (2010). The participatory museum. books.google.com. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=qun060HUcOcC&oi=fnd&pg=PR1&dq=the+participatory+museum&ots=EgFbycp0Db&sig=pwfAkTGHAmGy-mXFwQqBibdNK34
MacLeod, S., Hanks, L. H., & Hale, J. (2012). Museum making, Architectures, Exhibitions https://api.taylorfrancis.com/content/books/mono/download?identifierName=doi&identifierValue=10.4324/9780203124574&type=googlepdf
Falk, J. H., & Dierking, L. D. (2016). The Museum Experience Revisited. In The Museum Experience Revisited. https://doi.org/10.4324/9781315417851