Penyutradaraan Film Fiksi Wates Tentang Nilai-nilai Adat Dan Tradisi Kampung Mahmud

Penulis

  • Yurista Andina Putri Telkom University
  • Anggar Erdhina Adi Telkom University

Abstrak

Abstrak: Kampung Mahmud adalah kampung adat yang menjadi tempat penyebaran agama Islam pertama di Bandung. Namun, nilai adat dan tradisi di Kampung Mahmud sudah mulai pudar karena adanya toleransi tradisi. Adat dan tradisi Kampung Mahmud yang masih disebarkan secara lisan menyebabkan masih ada masyarakat Bandung yang belum mengetahui tentang nilai adat dan tradisi Kampung Mahmud. Dari fenomena di atas, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode etnografi dan sudut pandang budaya. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, studi pustaka / studi literatur, dan wawancara. Sedangkan metode analisis data yang digunakan yaitu analisis objek dan analisis visual. Dari hasil analisis tersebut digunakan untuk merancang film fiksi Wates. Wates adalah sebuah film fiksi yang menceritakan tentang perjuangan seorang gadis remaja yang menjaga adat dan tradisi Kampung Mahmud di zaman modern. Di Kampung Mahmud, terdapat adat dan tradisi yang harus dijalankan oleh masyarakatnya. Namun, sudah terjadi banyak toleransi tradisi yang menyebabkan tokoh utama hidup sebagai remaja dalam masyarakat transisi. Pemilihan remaja dalam masyarakat transisi karena ingin menggambarkan kehidupan seseorang yang berada di antara adat dan tradisi yang bertentangan dengan modernitas di luar Kampung Mahmud. Dengan adanya perancangan film fiksi ini diharapkan dapat memperkenalkan nilai adat dan tradisi Kampung Mahmud kepada masyarakat Bandung. Kata kunci: Film Fiksi, Nilai Adat dan Tradisi, Kampung Mahmud Abstract: Mahmud Village is a traditional village who became the first place for spreading Islam in Bandung. However, the value of culture and the tradition in Mahmud Village has begun to fade because of the traditional tolerance. The culture and the traditions of Mahmud Village are still spread from person to person it cause there are so many people that doesn’t still know about the Mahmud Village. From the phenomenon I used qualitative research method with ethnography method and from cultural point of view. For data collection, I used observation, literature study, and interview from the resources . While the data analysis methods that I used are object and visual analysis. The result will be use to make a fiction film called Wates. Wates is a fictional film that tells about a teenage girl who struggle to keeps the culture and the traditional value of Mahmud Village in these times. The people in Mahmud Village, still running the culture and the traditions. However, theres a lot of tolerance that led to the main characters living as a teenager in transitional society. Why I used this topic because I want to describe the life from a person who lives between in culture and traditions who conflict with the modernity outside Mahmud Village. From this film project, I hope it can introduce the value from the culture and traditions of Mahmud Village to the people who lives in Bandung. Keywords: Fiction Film, The Value of Culture and Tradition, Mahmud Village

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-12-01

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual