Eksplorasi Shibori Pada Material Denim Dengan Pelunturan Warna Untuk Produk Fesyen

Penulis

  • Azka Ivana Rahma Telkom University
  • Aldi Hendrawan Telkom University

Abstrak

ABSTRACT The impact of the popular globalization of Japanese culture also influences Indonesian fashion products. As shibori part of the fashion industry of Indonesia. Some local brands blend the concept of Japanese culture on its products such as using shibori. They have explored in terms of color, technique and style. The application of shibori generally tends to use natural fiber material as well as provide color and motif through the staining stage. However, what if shibori is not used on the material in general, such as denim material. The denim material is chosen as a material material that is generally mandatory for all ages by any age group. The purpose of this research is to maintain visual timeless shibori and denim which have the potential to produce novelty from the merging of these two phenomena to be a fashion product. A special method is needed to create a denim in with bleaching. Processing bleaching as an attempt to create shibori style on denim which will always give priority to traditional element. Although by way of merging of denim and shibori material as surface design. Then will be explored the implementation of shibori on denim with bleaching technique is expected to be part of the development of shibori in terms of women fashion product creations. Kaeyword : shibori, denim, bleaching ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 2254 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kain denim merupakan material yang populer digunakan sejak dulu hingga sekarang. Denim sendiri berasal dari kata “Serge de Nimes†sebuah kota bernama Nimes di Perancis lalu kemudian dipersingkat menjadi denim (de nimes). Denim merupakan material kain yang kokoh terbuat dari katun twill. Dulu denim sebenarnya merupakan paduan dari bahan wool dan katun atau wool dan s utra. Masyarakat perancis menamai celana dari denim buatan Genoa dengan nama genes (celana dari Genoa). Jeans adalah sebutan khusus bagi celana berbahan denim papar Respati Hafidz, selaku ketua komunitas jeans darahkubiru. Jeans masuk ke Amerika Serikat tahun 1872. Jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss. Melalui buku fashion in costume 1200 – 2000 karya Joan Nunn memaparkan bahwa tren busana berbahan denim tahun 1980 mengalami perubahan yang sangat besar. Kain denim menjadi popular karena penggunaannya pada produk jeans. Kain denim yang telah diolah menjadi produk selalu diasosiasikan dengan jeans namun bisa dimanfaatkan untuk segala macam busana yang siap pakai (ready to wear) dalam ukuran standar seperti jaket, kemeja, gaun, blus, tas, rok dan sebagainya. Terutama perkembangan jeans, konsep fesyen celana jeans mencerminkan karakter daerah, seni, budaya, gaya hidup, musik, figure, dan ikon fashion di inggris pada era 80-an. Pemaparan arti tren “Aliran dalam dunia fashion†dikutip dari Harri Darsono, Sofie S (1987) adalah sering mengalami perubahan, setahun sekali, bahkan sering terjadi beberapa tema atau gaya. Pada era 80-an, busana dengan material denim mulai menjadi tren saat para perancang top dunia seperti Giorgio Armani, Calvin Klein dan Versace mulai menciptakan jeans ISSN : 2355-9349 e-Proceeding

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-12-01

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Kriya Tekstil dan Mode