PELATIHAN PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL UNTUK ADVOKASI ISU LINGKUNGAN DI SMKN 2 BANDUNG
DOI:
https://doi.org/10.25124/cosecant.v2i2.18602Abstract
Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki bentang alam dan juga potensi keanekaragaman hayati tertinggi di dunia mengalami beragam persoalan lingkungan. Penggunaan internet dan media sosial bisa digunakan sebagai media pembelajaran termasuk advokasi lingkungan tersebut. Isu lingkungan seperti perubahan iklim, pemanasan global, deforestasi, polusi, dan overpopulasi bisa diadvokasi melalui media sosial seperti Instagram, Twitter, TikTok, Facebook, dsb.
Pelajar sekolah merupakan Generasi Z yang menjadi penerus bangsa dalam menjaga lingkungan sekitarnya masing-masing, termasuk siswa-siswi di SMK Negeri 2 Bandung. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diadakan Universitas Telkom ini adalah mengenalkan pemanfaatan media sosial untuk advokasi lingkungan kepada siswa-siswi SMK Negeri 2 Bandung. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pelatihan ini meliputi dua langkah, yaitu memberikan pemaparan materi berupa teori yang kemudian dilanjutkan melalui simulasi interaktif menggunakan media sosial. Pelatihan ini dilaksanakan selama satu hari pada Rabu, 7 September 2022 dan diikuti oleh 36 siswa-siswi SMKN 2 Bandung seperti yang tertera pada gambar 1.
Gambar 1. Simulasi Interaktif untuk Advokasi Lingkungan di Media Sosial
Simulasi interaktif yang diberikan menggunakan media sosial terdiri dari tiga tahap: 1) identifikasi biotik dan abiotik untuk menunjukkan ragam persepsi mereka terhadap objek dan subjek ekosistem, 2) Message Box yang merupakan alat bantu sederhana dalam memetakan, menganalisis, dan mencari solusi atas satu isu lingkungan, 3) mengunggah hasil kerja siswa-siswi di media sosial seperti Instagram dan Twitter. Kegiatan ini diharapkan berimplikasi positif terhadap kesadaran siswa-siswi agar bisa kritis menggunakan media sosial untuk advokasi isu lingkungan.
Kata kunci: internet dan media sosial, media pembelajaran, lingkungan hidup