Proyeksi Kecepatan Angin Dan Probabilitas Terjadinya Intermitensi Di Grid 3 Nusa, Pulau Nusa Penida Menggunakan Metode Principal Component Analysis
Abstract
Abstrak—Dalam pemenuhan pasokan energi listrik, Pulau Nusa Penida menggunakan PLTD berbahan bakar Marine Fuel Oil (MFO) dengan daya yang dihasilkan 10 MW. Namun hal ini menyebabkan biaya bahan bakar yang tinggi dapat memicu biaya pokok penyediaan pembangkitan listrik yang cukup tinggi pula. Untuk mengatasi persoalan tersebut diharapkan di Pulau Nusa Penida dapat mengembangkan pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan energi baru terbarukan (Renewable Energy) dikarenakan biaya bahan bakarnya bernilai 0. Penelitian proyeksi kecepatan angin ini dapat ditentukan dengan metode Principal Component Analysis yang menggunakan beberapa data kecepatan angin dan parameter atmosfer lainnya di Pulau Nusa Penida. Dengan metode ini parameter lain yang digunakan yaitu temperature, relative humidity, specific humidity, irradiation, radiation, air density, precipitation, dan surface pressure. Data yang didapatkan akan diolah menggunakan perangkat lunak SPSS sehingga didapatkan pemodelan dalam bentuk distribusi statistik. Model akhir memasukkan faktor ketidakpastian yang disimulasikan menggunakan simulasi Monte Carlo dengan bantuan perangkat lunak Crystal Ball. Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil yaitu empat variabel yang berpengaruh terhadap kecepatan angin, pemodelan korelasi kecepatan angin, dan probabilitas intermitensi terjadi dengan skenario worst case.Kata kunci— energi angin, proyeksi kecepatan angin, Principal Component Analysis, simulasi Monte Carlo
Downloads
Published
2022-11-14
Issue
Section
Program Studi S1 Teknik Elektro