Evaluasi Closing Proyek Pekerjaan Pengadaan Dan Pemasangan Fiberisasi Node-b Dengan Analisis Earned Value Management Dan Proses Audit Closing (studi Kasus : Sto Cikijing Telkom Cirebon)

Penulis

  • Sonia Ramadona Telkomuniversity
  • Devi Pratami Telkomuniversity
  • Putu Yasa Telkomuniversity

Abstrak

Abstrak

PT XYZ merupakan perusahaan telekomunikasi sebagai penyedia jaringan telekomunikasi. Salah satu proyek jaringan telekomunikasi yang diberikan oleh PT XYZ yaitu proyek pengadaan dan pemasangan fiberisasi Node-B yang berada di wilayah padarek STO Cikijing Cirebon. Fiberisasi Node-B merupakan fiberisasi kabel optik sekaligus melakukan moderenisasi jaringan 3G ke Jaringan 4G maupun LTE dalam meningkatkan kualitas bandwith yang lebih besar. Dalam pelaksanaannya, Proyek tersebut tidak terselesaikan sesuai dengan kontrak yang berlaku. Sehingga PT Telekomunikasi Indonesia Melakukan amandemen. Maka dalam penelitian ini melakukan evaluasi terhadap closing proyek dengan menggunakan Earned Value Management dan Audit Internal . Earned Value Management digunakan untuk mengukur perkembangan dan kemajuan proyek. Sedangkan Audit Internal digunakan untuk `melakukan pengendalian internal terhadap berjalannya proyek Hasil penelitian didapatkan dari metode Earned Value Managment adalah terjadi keterlambatan penyelesaian proyek (overrun) dan mengeluarkan biaya berlebih (Overbudget). Kemudian hasil tersebut diolah dengan menggunakan Audit Internal yang didapat berupa Final Report.

Kata Kunci : Fiberisasi Node-B, Earned Value Management (EVM), Audit Internal, Overrun,Overbudget .

Abstract PT XYZ is a telecommunications company as a telecommunications network provider. One of the telecommunications network projects provided by PT Telekomunikasi Indonesia is the procurement and installation of the Node-B fiberisation project in the Padoek area of Cikijing Cirebon. Node-B fiberisation is fiber optic cable as well as modernizing 3G networks to 4G and LTE networks to improve bandwidth quality. In its implementation, the Project was not completed in accordance with the applicable contract. So PT Telekomunikasi Indonesia made an amendment. So in this study evaluates the closing project by using Earned Value Management and Internal Audit. Earned Value Management is used to measure project development and progress. Whereas Internal Audit is used to `carry out internal control over the running of the project. The results obtained from the Earned Value Management method are that there is a delay in project completion (overrun) and incurring excessive costs (Overbudget). Then the results are processed using the Internal Audit obtained in the form of Final Report
Keywords: Fiberization Node-B, Earned Value Management (EVM), Overrun, Overbudget, Internal Audit.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-04-01

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Teknik Industri