Analisis Performansi Dan Biaya Perawatan Mesin Menggunakan Metode Reliability, Availability, And Maintainability (ram) Dan Cost Of Unreliability (cour) Pada Mesin Lean Carbonate Circulation Pump Di Pt. Xyz

Penulis

  • Hasyim Ifnu Akbari Telkomuniversity
  • Judi Alhilman Telkomuniversity
  • Aji Pamoso Telkomuniversity

Abstrak

Abstrak

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang petrokimia terbesar di Jawa Barat. Dalam produksinya perusahaan mengolah bahan-bahan mentah tertentu yang diperlukan dalam pembuatan pupuk, terutama pupuk urea dan bahan kimia lainnya. Pabrik dari PT. XYZ terdiri dari dua unit, yaitu unit Ammonia dan unit Urea. Masalah yang dihadapi perusahaan ini adalah seringnya terjadi kerusakan pada mesin Lean Carbonate Circulation Pump yang terdapat pada unit Ammonia 1A sehingga mengakibatkan downtime. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performansi mesin dan biaya yang diakibatkan dari ketidakandalan mesin. Metode yang digunakan adalah Reliability, Availability, Maintainability, dan Cost of Unreliability. Dari hasil risk matrix, diketahui bahwa sistem yang masuk dalam kategori kritis adalah sistem pump, sedangkan subsistem didalamnya yang masuk kategori kritis adalah pump impeller + shaft, bearing, dan mechseal sehingga penelitian akan berfokus pada ketiga subsistem tersebut. Kemudian dari perhitungan RAM, didapatkan hasil dari Reliability Analysis pada waktu 4800 jam, masing-masing subsistem memiliki nilai Reliability 15% untuk pump impeller+shaft, 9% untuk bearing, dan 40% mechseal. Nilai Inherent Availability setiap subsistem adalah 99,93%, 99,88% dan 99,98% dan nilai Operational Availability masing-masing subsistem adalah 99,87%, 99,91%, dan 99,94%. Berdasarkan pada evaluasi yang telah dilakukan dengan menggunakan World Class Maintenance Key Performance Indicator, indikator dari leading indicator dan lagging indicator sudah mencapai target indicator yang diberikan. Untuk perhitungan nilai Maintainability didapatkan waktu subsistem mengembalikan reliability 100% adalah t = 4 jam untuk subsistem pump impeller+shaft dan bearing dengan nilai maintainability sebesar 86%, sedangkan subsistem mechseal memerlukan waktu t = 2 jam dengan nilai maintainability 82%. Sedangkan dari hasil perhitungan COUR, diperoleh nilai corrective money lost sebesar Rp 2.495.796.903 dan downtime money lost sebesar Rp 37.787.305.381. Kemudian dilakukan penilaian konsekuensi bisnis menggunakan business risk matrix yang menunjukkan ketiga subsistem kritis masuk kedalam area merah menandakan bahwa konsekuensi bisnis yang diakibatkan oleh ketidakandalan dari ketiga subsistem tersebut sangat beresiko pada perusahaan sehingga perlu mendapat perhatian dan dilakukan tindakan lebih lanjut untuk mencegah terjadinya konsekuensi yang lebih tinggi. Sedangkan dari hasil perhitungan COUR, diperoleh nilai corrective money lost sebesar Rp 2.495.796.903 dan downtime money lost sebesar Rp 37.787.305.381. Kemudian dilakukan penilaian konsekuensi bisnis menggunakan business risk matrix yang menunjukan ketiga subsistem kritis masuk kedalam area merah menandakan bahwa konsekuensi bisnis yang diakibatkan oleh ketidakandalan dari ketiga subsistem tersebut sangat beresiko pada perusahaan sehingga perlu mendapat perhatian dan dilakukan tindakan lebih lanjut untuk mencegah terjadinya konsekuensi yang lebih tinggi.

Kata kunci: Reliability, Availability, Maintainability, Cost of Unreliability, World Class Key Performance Indicator, Reliability Block Diagram, Business Consequence. Abstract

PT. XYZ is one of the biggest petrochemical in West Java. In its production the company processes certain raw materials needed in the manufacture of fertilizers, especially urea fertilizer. The factory of PT. XYZ consists of two units, the Ammonia unit and the Urea unit. The problem faced by this company is the frequent damage to the Lean Carbonate Circulation Pump engine contained in the Ammonia 1A unit, resulting in a lot of downtime. The purpose of this study is to determine the performance of the engine and costs of unreliability, using Reliability, Availability, Maintainability, and Cost of Unreliability methods. From the results of the risk matrix, it is known that the system
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.7, No.2 Agustus 2020 | Page 5284


included in the critical category is the pump system, while the subsystems included in the critical category are the pump impeller + shaft, bearing, and mechseal so the research will focus on the three subsystems. Then from RAM calculation, the result of Reliability Analysis at 4800 hours, each subsystem has a Reliability value of 15% for pump impeller + shaft, 9% for bearings, and 40% mechseal. The Inherent Availability Value of each subsystem is 99.93%, 99.88% and 99.98% and the Operational Availability value of each subsystem is 99.87%, 99.91%, and 99.94%. Based on the evaluation that has been done by using the world class maintenance Key Performance Indicator, indicators from the leading and lagging availability have reached the given indicator target. For the calculation of Maintainability value, it is obtained that the subsystem time reaches 100% reliability value is t = 4 hours for pump impeller + shaft and bearing subsystems, while the mechseal subsystem requires time t = 2 hours. While from the COUR calculation results, the corrective money lost value was Rp 2,495,796,903 and the downtime money lost was Rp 37,787,305,381. Then an assessment of business consequences using a business risk matrix which shows the three critical subsystems entered into the red area indicates that the business consequences caused by the unreliability of the three subsystems are very risky to the company so that it needs attention and further action is taken to prevent higher consequences.


Keywords: Reliability, Availability, Maintainability, Cost of Unreliability, World Class Key Performance Indicator, Reliability Block Diagram, Business Consequence

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-08-01

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Teknik Industri