Analisis Interferensi Teknologi 5g Terhadap Sistem Komunikasi Satelit Di Pita Frekuensi Extended-C (3.4 - 3.7 Ghz)

Penulis

  • Muhammad Faqih Telkom University
  • Nachwan Mufti Ardiansyah Telkom University
  • Uke Kurniawan Usman Telkom University

Abstrak

Salah satu calon frekuensi mid-band yang akan diajukan untuk penggunaan frekuensi teknologi 5G adalah di 3,5 GHz, namun frekuensi ini juga digunakan oleh beberapa operator sistem komunikasi satelit di Indonesia. Berdasarkan hasil World Radio Congress 2019, Indonesia mendapatkan rentang frekuensi dari 3500 – 3600 MHz untuk IMT-Systems (termasuk teknologi 5G). Bahkan berdasarkan riset yang dilakukan oleh GSMA, sebagian besar negara-negara di kawasan Asia tenggara menggunakan rentang frekuensi 3400 – 3700 MHz untuk penggunaan sistem komunikasi satelit. Pada Tugas Akhir ini interferensi dianalisis pada frekuensi extended C-band pada rentang 3400-3700 MHz, dengan menggunakan data-data dari satelit Telkom-1 dan data parameter 5G. Parameter yang diamati yaitu dengan melihat sinyal carrier dipengaruhi oleh sinyal interferensi yang dihasilkan oleh kedua sistem, biasa disebut carrier to interference ratio (C/I). Penelitian dilakukan agar nilai C/I dari kedua sistem berada di atas dari nilai C/I threshold, sehingga menghasilkan jarak minimum antara earth station dan BS 5G yang dibagi menjadi beberapa skenario pengujian. Dengan nilai C/I threshold sebesar -12,4856 dB, nilai parameter gain antenna dan power transmit dari BS 5G sangat berpengaruh terhadap jarak minimum kedua pemancar dengan skenario terdekat pada indoor hotspot, antara 3640 MHz dan 3500 MHz memiliki selisih jarak minimum hanya sebesar 0,000000007 km , dan skenario nominal clutter loss terjauh pada industrial zone yang secara berturut memiliki nilai 5 km, 60 km, dan 107 km Kata kunci : Interferensi, carrier to interference ratio, 5G, satelit Telkom-1

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-12-01

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi