Analisis Kinerja Sistem Statistical Multiplexing Pada Digital Video Broadcasting T2
Abstrak
Berpindahnya teknologi televisi analog ke digital tidak bisa dielakan. Demi efisiensi penggunaan frekuensi radio, yang mana itu sendiri merupakan sumber daya tidak terbaharukan, siaran televisi harus berpindah ke dalam format digital. Sistem DVB-T2 bisa mentransmisikan sampai 8 siaran TV sekaligus pada bandwdith yang sama. Salah satu proses yang memungkinkan kemampuan system TV digital untuk mentransmisikan beberapan siaran sekaligus adalah multiplexing, yakni adalah proses penggabungan beberapa sinyal ke dalam 1 kanal. STDM merupakan modifikasi dari metode TDM dasar, dimana perbedaanya terletak pada bagaimana ia menggunakan bandwithnya. TDM pada dasarnya memberikan time-slot dengan ukuran sama besar dan tetap pada tiap tiap kanal, sedangkan pada STDM, Ukuran yang disediakan berbeda pada tiap kanal dan periodenya. Pada tugas akhir ini telah dirancang aplikasi untuk membandingkan performa kedua TDM apabila diberikan trafik yang dirancang sedemikian rupa agar menyerupai trafik yang menjadi input pada system transmiter DVB-T, yakni sinyal MPEG-2 TS. Analisis dilakukan dengan membandingkan keluaran dari simulasi. Pada model sistem, ada tidaknya sinyal pada suatu periode dalam kanal disimulasikan dengan memberikan attribute berupa value pada entity yang secara simultan terus di-generate dengan rentang periode yang sama. Entity disimulasikan sebagai frame dari sinyal video MPEG-2. Frame-rate ditetapkan 30 frame/s. Tiap frame diberikan attribute yang menyatakan besarnya payload yang dibawa tiap tiap frame dan ditentukan melalui random generator yang memiliki distribusi lognormal, sesuai dengan penelitian sebelumnya mengenai traffic dari MPEG-
Â
- Hasil dari analisis merupakan pengolahan dari perbandingan hasil yang didapat secara teoretis dan simulasi. Dari analisis didapatkan besarnya cell-loss, throughput, dan utilization.