Usulan Jadwal Maintenance Mesin Untuk Mengurangi Opportunity Lost Akibat Terjadinya Unreliability Pada Mesin Weaving Shuttle Dengan Menggunakan Metode Risk Based Maintenance (rbm) Dan Cost Of Unreliability (cour)

Penulis

  • Latief Setiawan Telkom University
  • Endang Budiasih Telkom University
  • Aji Pamoso Telkom University

Abstrak

Abstrak PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil di Indonesia yang berada di Majalaya, kab. Bandung. PT. ABC memproduksi barang tekstil yaitu sarung. Untuk memproduksi sarung, proses produksinya cukup kompleks, namun beberapa proses masih menggunakan tenaga manusia untuk pembuatannya. Untuk proses yang memakai mesin yaitu pada proses weaving, mesin yang digunakan yaitu mesin Weaving shuttle bermerek RRT dan Suzuki. Dari hasil perhitungan risiko menggunakan Risk-Based Maintenance , mesin Weaving shuttle mempunyai risiko sebesar Rp. 5.441.055.159 atau sebesar 22.36% dari total kapasitas produksi. Risiko tersebut telah melewati kriteria penerimaan risiko yang telah ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 10% dari total kapasitas produksi. Setelah itu, dihitung biaya yang disebabkan ketidakmampurawatan mesin dengan metode Cost Of Unreliability dengan hasil Rp. 172.316.806 berdasarkan active repair time (Corrective time) , dan Rp. 187.784.793 berdasarkan pada downtime. Interval waktu perawatan didapat dari hasil perhitungan RAM yang menghasilkan interval maintenance sebesar 16 jam, dari hasil tersebut dihitung dengan menggunakan metode Cost Of Unreliability dan kesimpulannya biaya yang disebabkan ketidakmampurawatan adalah Rp.0 karena dengan interval maintenance yang ketat akan menjaga performansi mesin sehingga tidak ada kerusakan di jam produksi.

Kata Kunci – Risk Based Maintenance , Cost Of Unreliability, Interval Maintenance .

Abstract

PT. ABC is a company engaged in the textile industry in Indonesia located in Majalaya, Kab. Bandung. PT. ABC produces textile goods that is sarong. To produce sarongs, the production process is quite complex, but some processes still use human power for its manufacture. For the process of using the machine that is in the weaving process, the machine used is Weaving shuttle branded PRC and Suzuki. From the calculation of risk using Risk-Based Maintenance , Weaving shuttle machine has a risk of Rp. 5.441.055.159 or 22.36% of the total production capacity. The risk has passed the risk acceptance criteria set by the company that is equal to 10% of total production capacity. After that, the calculated costs caused by the incompetence machine with Cost Of Unreliability method with the results of Rp. 172.316.806 based on active repair time (Corrective time), and Rp. 187.784.793 based on downtime. The interval of maintenance time is obtained from the calculation of RAM which resulted in maintenance interval of 16 hours, from the result is calculated by using Cost Of Unreliability method and the conclusion of the company do not have the cost caused by the lack of maintenance because with strict maintenance interval will keep the machine performance. Keywords – Risk Based Maintenance , Cost Of Unreliability, Interval Maintenance .

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-08-01

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Teknik Industri