Perilaku Komunikasi Pada Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar
Abstract
ABSTRAK Kasepuhan Ciptagelar merupakan kampung adat suku Sunda di daerah Kabupaten Sukabumi yang masih kuat menjalankan adat leluhur dalam kesehariannya, tetapi tidak menutup diri dari perkembangan teknologi. Di bawah kepemimpinan Abah Ugi, Ciptagelar banyak mengadopsi budaya modern seperti menggunakan telepon seluler, akses internet, hingga membuat stasiun televisi CigaTV dan radio Swara Ciptagelar yang menunjukan adanya peran globalisasi budaya yang masuk dalam masyarakat Kasepuhan Ciptagelar yang dapat berimplikasi pada perilaku komunikasi masyarakat dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku komunikasi masyarakat Kasepuhan Ciptagelar ditinjau dari komunikasi verbal dan nonverbalnya. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif dan metode etnografi komunikasi. Subjek penelitian ini yaitu masyarakat Kasepuhan Ciptagelar, sedangkan objeknya yakni perilaku komunikasi masyarakat Kasepuhan Ciptagelar. Unit analisis penelitian ini merujuk pada dua bagian utama, yakni komunikasi verbal (lisan dan tulisan) dan komunikasi (Bahasa tanda, bahasa tindakan, dan bahasa objek). Informan berjumlah 6 orang yang dipilih secara purposif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi literatur. Teknik analisis data melalui model interaktif yang terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi verbal mengenai ketentuan tidak tertulis penggunaan Bahasa Sunda di kalangan sesama masyarakat Kasepuhan. Bahasa Indonesia atau bahasa lainnya seperti Inggris dapat digunakan masyarakat ketika berinteraksi dengan masyarakat luar Kasepuhan yang utamanya dipelajari dari lingkungan sekolah. Komunikasi melalui lisan maupun tulisan pun dapat dilihat dari penggunaan teknologi komunikasi seperti telepon, aplikasi whatsapp, dan media sosial. Komunikasi nonverbal melalui bahasa tanda banyak ditampilkan melalui berbagai bentuk tabu seperti
ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.6, No.2 Agustus 2019 | Page 5213
larangan bersiul di wilayah Kasepuhan Ciptagelar. Komunikasi nonverbal juga dipelajari dari bahasa tindakan yang menggambarkan segala bentuk tindakan/perilaku khas seperti melakukan salam dua kali dengan Abah, Komunikasi nonverbal pun dilakukan melalui bahasa objek seperti penggunaan ikat kepala (iket) dan baju dan celana hitam bagi laki-laki dan penggunaan samping (kain) dengan rambut digelung bagi perempuan. Kesimpulannya bahwa semua bentuk komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan masyarakat Kasepuhan Ciptagelar dilakukan dengan tetap mengacu pada wejangan-wejangan leluhur sebagai falsafah hidup yang menjadi landasan tatanan kehidupan masyarakat Kasepuhan Ciptagelar.
Kata Kunci: Perilaku komunikasi, komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, interaksionisme simbolik, Kasepuhan Ciptagelar.