Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Melestarikan Bahasa Melayu
Abstract
Abstract One of the cities that is thick with Malay culture and language is Pekanbaru City. The Riau Traditional Malay Institute (LAM) stated that the daily use of the Malay language both at home and abroad in recent years has begun to be marginalized due to the influence of various factors such as the demands of the times. Meanwhile in Riau, the values of Malay culture itself have almost disappeared, for example in everyday life people rarely use the Malay language. Meanwhile in Riau, the values of Malay culture itself have almost disappeared, for example in everyday life people rarely use the Malay language. People seem to have lost their enthusiasm to preserve their own language, while on the other hand people from abroad are trying to learn Malay. The Pekanbaru City Government has a communication strategy to preserve the Malay language which is carried out by the Pekanbaru City Culture and Tourism Office, the cultural section. The purpose of this study was to determine the Communication Strategy of the Pekanbaru City Government in preserving the Malay language. The purpose of this study was to determine the Communication Strategy of the Pekanbaru City Government in preserving the Malay language. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. From the results of this study, it is known that the Pekanbaru City Government, the arts and culture department, is the part that plays a role in the communication strategy program topreserve the Malay language. This study reveals the communication strategy carried out by the Pekanbaru City Government in preserving the Malay language in accordance with the stages of determining the communication strategy, consisting of: Determination and selection of communicators, setting targets, compliming messages,selecting communication media, and evaluation. Keywords: Communication Strategy, Pekanbaru City Government, Malay Language Abstrak Salah satu Kota yang kental dengan budaya dan bahasa Melayu yakni Kota Pekanbaru. Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menyatakan penggunaan bahasa Melayu sehari-hari baik di negeri sendiri ataupun di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir mulai terpinggirkan akibat pengaruh berbagai faktor seperti tuntutan zaman. Sementara di Riau, nilainilai tentang budaya Melayu sendiri telah hampir punah, contohnya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sudah jarang sekali menggunakan bahasa Melayu. Pemerintah Kota Pekanbaru memiliki strategi komunikasi untuk melestarikan bahasa melayu yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru bagian kebudayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Pekanbaru dalam melestarikan bahasa Melayu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dari hasil penelitian ini diketahui Pemerintah Kota Pekanbaru bagian seni dan budayamerupakan bagian yang berperan dalam program strategi komunikasi untuk melestarikan Bahasa Melayu. Penelitian ini mengungkapkan strategi komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru dalam melestarikanbahasa Melayu sesuai dengan tahapan penetapan strategi komunikasi, yang terdiri dari: Penetapan Komunikator, Penetapan Target Sasaran, Penyusunan Pesan, Pemilihan Media Komunikasi, dan Evaluasi. Kata Kunci : Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Pemerintah Kota Pekanbaru, Bahasa MelayuDownloads
Published
2022-04-01
Issue
Section
Program Studi S1 Ilmu Administrasi Bisnis