Makna Maskulinitas Pada Iklan Ms Glow For Men (Analisis Semiotika Pada Iklan MS Glow Versi Semua Juga Bisa)

Authors

  • Akmal Makarim Effendi Telkom University
  • Arie Prasetio Telkom University

Abstract

Produk skincare yang di Indonesia tidak banyak menyediakan skincare untuk pria. Karena produk skincare di
indonesia masih terbatas untuk kaum pria, ms glow for men menjangkau konsumen mereka dengan iklan. Namun
ms glow memberikan tayangan iklan yang berani tampil beda. Penelitian ini berfokus kepada representasi
maskulinitas dari kaum pria di Indonesia yang ada dalam iklan Ms Glow for Men versi <Semua Juga Bisa= yang
diperankan oleh Babe Cabita dan Marshel Widianto, dan dianalisis menggunakan konsep dari Charles Sanders
Pierce yang diklasifikasikan menjadi tiga yaitu tanda, objek, dan interpretan. penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui makna <maskulinitas= melalui iklan MS Glow For Men versi <Semua Juga Bisa= yang diperankan
oleh Babe Cabita dan Marshel Widianto. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotik
untuk mengetahui representasi makna maskulinitas, dengan subjek penelitian yakni visual pada iklan MS Glow
for Men dan objek penelitian makna maskulinitas pada iklan MS Glow for Men. Hasil penelitian ini adalah
Maskulinitas pada iklan MS Glow versi Semua Juga Bisa hadir dalam dua konsep maskulinitas yang ada, yakni
yang pertama adalah maskulinitas klasik dan maskulinitas baru serta menjelaskan mengenai makna semua juga
bisa yang artinya adalah pria juga dapat menggunakan skincare dari konsep maskulinitas klasik yang ada di tengah
masyarakat.
Kata Kunci-Charles Sanders Peirce, iklan MS Glow For Men, representasi makna, semiotika

References

Alex Sobur. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Baran, Stanley J. (2012). Pengantara Komunikasi Massa Jilid I edisi 5. Jakarta: Erlangga

Creswell. (2008). Dalam Raco M.E Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.

Grasindo

Drs. Alex Sobur. (2015). Semiotika Roland Barthes. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya

Hall JE. (1995). Guyton and Hall Textbook of Communication. 13th ed. Philadelphia: Elsiver

Krisyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Komariah, S. &. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Kriyantono, R. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertasi Contoh Praktis Riset Media, Public Relations,

Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group .

Norman, F. (2010). Critical Discouse Analysis The Critical Study of Language. United Kingdom: Pearson

Education Group.

Pujileksono, Sugeng. (2015). Metode Penelitain Komunikasi Kualitatif. Malang: Kelompok Intrans Publishing.

Rusman. (2015). Pembelajaran Terpadu Teori, Prakik dan Penilaian. Jakarta: Rajawali Pers

Silalahi, D. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama .

Smiler, A. (2004). Thirty Years After The Discovery of Gender: Psychological Concepts and Measures of

Masculinity. Journal of Sex Roles, Vol 50 , -.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Vera, N. (2014). Semiotika Dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia .

Wahyu Wibowo, Indiawan. (2013). Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media

Downloads

Published

2023-06-26

Issue

Section

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi