Analisis Faktor Penghambat Pengembangan Produk Usaha Mikro Dan Kecil (studi Pada Industri Kulit, Barang Dari Kulit Dan Alas Kaki Di Bandung)
Abstract
Jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia termasuk paling banyak di antara negara lainnya, terutama untuk usaha mikro dan kecil di kota Bandung. Perkembangan pelaku usaha mikro dan kecil di bandung terus meningkat, salah satunya adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki. Usaha berbahan kulit ini adalah unit usaha ke-3 terbesar di kota Bandung. Dengan perkembangan unit usaha mikro dan kecil di industri berbahan kulit ini maka persaingan antar pelaku usaha akan semakin ketat yang akan berdampak pada kegagalan bisnis. Salah satu strategi yang dapat diambil oleh para pelaku usaha adalah dengan pengembangan produk yang akan menimalisir kegagalan bisnis, melakukannya dengan tepat dan berhasil dalam melampaui hambatan yang ada pada tahap pengembangan produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat pengembangan produk usaha mikro dan kecil pada Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki di Bandung. Penelitian ini menggunakan teknik analisis faktor untuk mencari faktor-faktor penghambat pengembangan produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang menghambat pengembangan produk usaha mikro dan kecil pada industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, yaitu faktor capital Shortages (keterbatasan modal), faktor consumer needs (kebutuhan konsumen / peluang pasar / kebutuhan pasar), cost of development (biaya pengembangan), dan faktor creativity (kreatifitas). Kata Kunci: Penghambat, Pengembangan Produk, Industri Kulit, UMKMDownloads
Published
2018-08-01
Issue
Section
Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)