Manajemen Produksi Dalam Produksi Film Dokumenter "Sunda Wiwitan: The Blind Spot"

Penulis

  • Telkom University
  • Telkom University

Abstrak

Sunda Wiwitan merupakan sistem kepercayaan yang berasal dari masyarakat Sunda dan memiliki hubungan erat
dengan alam. Ajaran Sunda Wiwitan masih dipraktikkan oleh sejumlah masyarakat Sunda, termasuk di Kampung
Adat Cireundeu, Kota Cimahi, Jawa Barat. Dalam tugas akhir ini, telah dibuat sebuah film dokumenter yang
berjudul "Sunda Wiwitan: The Blind Spot". Film ini mengisahkan pengalaman individu yang mempraktikkan
kepercayaan Sunda Wiwitan di Kampung Adat Cireundeu dan mengalami diskriminasi dalam kehidupan sosial
mereka. Melalui film dan laporan tugas akhir ini, kita dapat memahami bahwa dalam film dokumenter, terdapat
perencanaan yang diatur melalui manajemen produksi yang dilakukan oleh penulis sebagai produser. Manajemen
produksi dalam proses pembuatan film melibatkan langkah-langkah yang dilakukan oleh produser untuk
merencanakan, mengorganisir, dan mengawasi berbagai aspek produksi film. Tujuannya adalah memastikan
kelancaran, efektivitas, dan efisiensi produksi film, serta sesuai dengan visi kreatif yang telah direncanakan. Seorang
produser adalah individu atau entitas yang bertanggung jawab dalam mengelola, mengorganisir, dan mengawasi
keseluruhan proses produksi film atau program televisi. Peran produser sangat penting dalam membawa proyek film
atau program televisi kepada penonton melalui layar kaca atau layar lebar. Tugas dan tanggung jawab seorang
produser dapat meliputi pengumpulan dana, pengaturan anggaran, manajemen tim produksi, perencanaan jadwal,
seleksi pemeran, pengaturan lokasi syuting, manajemen risiko, serta pemasaran dan distribusi film.


Kata Kunci-Sunda Wiwitan, diskriminasi, film dokumenter, komunikasi massa, manajemen produksi.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-04-30

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi