Toxic Relationship Dalam Hubungan Pacaran Pada Remaja Di Kota Bandung

Penulis

  • Telkom University
  • Telkom University

Abstrak

Skripsi ini berjudul <Toxic Relationship dalam Hubungan Pacaran pada Remaja di Kota Bandung=. Toxic
relationship atau hubungan yang beracun dalam hubungan pacaran pada remaja di Kota Bandung menjadi fenomena
yang memerlukan perhatian serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dari toxic relationship yang
dialami oleh remaja di Kota Bandung serta untuk mengetahui alasan mempertahankan hubungan yang sudah
terindikasi toxic. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini mewawancarai sejumlah remaja di
Kota Bandung yang sedang mengalami atau telah mengalami hubungan pacaran yang toxic. Hasil penelitian
dikumpulkan melalui data primer berupa wawancara mendalam dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis
menggunakan teori pertukaran George C. Homans. Temuan penelitian menunjukkan bahwa toxic relationship dalam
berpacaran pada remaja di Kota Bandung berbentuk pembatasan pergaulan, verbal abuse, body shaming dan
gaslighting, serta kasar secara fisik (menampar, memukul, mencengkram tangan, dan mencekik leher) Faktor
psikologis seperti rasa takut kehilangan, dan ketergantungan emosional mendorong remaja untuk bertahan dalam
hubungan yang merugikan. Adapun juga faktor sosiologis seperti rasa insecure dan takut tidak diterima orang lain
karena telah melakukan hubungan seksual. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menciptakan hubungan yang
sehat, mendukung pertumbuhan sosialisasi remaja, dan mengurangi dampak negatif toxic relationship di kalangan
remaja.


Kata Kunci-toxic relationship, remaja, komunikasi interpersonal, pacaran

Referensi

Anggereini, D. T. T., & Nugroho, C. (2022). MOTIF & MAKNA TOXIC RELATIONSHIP DALAM

HUBUNGAN INTERPERSONAL REMAJA DI KOTA PONTIANAK.Cahyo, E. D., Ikashaum, F., & Pratama, Y.

P. (2020). KEKERASAN VERBAL (VERBAL ABUSE) DAN PENDIDIKAN KARAKTER. Jurnal Elementaria

Edukasia, 3(2).

Hanani, S. (2017). Komunikasi Antarpribadi: Teori & Praktik. Ar-Ruzz Media.

Julianto, V., Cahayani, R. A., Sukmawati, S., Saputra, E., Aji, R., Psikologi, P., Kalijaga, S., Marsda, J., &

Yogyakarta, A. (2020). Hubungan antara Harapan dan Harga Diri Terhadap Kebahagiaan pada Orang yang Mengalami

Toxic Relationship dengan Kesehatan Psikologis. In Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga

(Vol. 8). https://pijarpsikologi.org/

Komnas Perempuan. (2022). Peningkatan Jumlah Kasus KBG di Tahun 2021 Menjadi Alarm Untuk RUU TPKS

Segera Disahkan. https://komnasperempuan.go.id/catatan-tahunan

Lee, M. (2018). Toxic relationships (the 7 most Alarming signs that you are in a Toxic Relationship). Create

Space.

McGruder, J. A. (2018). Cutting Your Losses from a Bad or Toxic Relationship. Xlibris US.

Muhammad, N. (2023, September 27). Jumlah Laporan Kasus Korban Kekerasan Seksual di Indonesia

Berdasarkan Kelompok Usia (1 Januari-27 September 2023). Databoks.Katadata.Co.Id.

Putra, A., & Patmaningrum, D. (2018). Pengaruh Youtube di Smartphone Terhadap Perkembangan Kemampuan

Komunikasi Interpersonal Anak. Jurnal Penelitian Komunikasi, 21. https://doi.org/10.20422/jpk.v21i2.589

Ritzer, G. (2016). Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda (Cet. 12). Rajawali Pers.

Syahri, M. (2017). Teori Pertukaran Sosial Peter Blau.

Tagela, U., & Padmomartono, S. (2015). Komunikasi Intrapribadi, Antarpribadi, Kelompok, Publik-Organisasi

dan Massa. Widyasari Press.

Wulandari, P. Y. (2019). Waspada Toxic Relationship Semakin Meningkat Setiap Tahunnya. Unairnews.

http://news. unair. ac. id/2019/12/26/waspada-toxic-relationship-semakinmeningkat-setiap-tahunnya/

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-07-01

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi