Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemerintah Indonesia Dalam Penanggulangan Hoax (studi Kualitatif Deskriptif Laman Aduankonten.id Kementerian Komunikasi Dan Informatika)

Penulis

  • Gian Rimba Nugraha Telkom University
  • Muhammad Sufyan Abdurrahman Telkom University

Abstrak

ABSTRAK
Memasuki perkembangan media informasi yang sangat mudah di dapatkan dengan adanya internet, hal ini menimbulkan kasus-kasus mengenai penyebaran informasi palsu di internet. Hal ini terjadi dan dilakukan oleh orang-orang yang kurang bertanggung jawab di dalam penyebaran ataupun membuat sebuah informasi yang dimuat di internet khususnya media sosial. Penyebaran informasi palsu ini sering di sebut dengan istilah hoax, yakni menyebarkan informasi atau berita yang belum terverifikasi kebenarannya, sehingga hal tersebut dapat membuat resah masyarakat dan bisa terjadi adu domba antar masyarakat atau dengan kata lain memecah belah masyarakat. Metode yang peneliti gunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan paradigma post-positivisme. Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan melalui observasi, survei ke lapangan, melakukan wawancara. Selain itu, data yang diperoleh bersifat keterangan-keterangan, informasi, dokumentasi, dan tidak berupa angka. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah bahwa Pelaksanaan strategi komunikasi yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam melakukan penanggulangan hoax di Indonesia yaitu dengan membuat pondasi utama penanggulangan hoax melalui undang-undang no 19 tahun 2016 perubahan undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) mengenai larangan dalam menyebarkan informasi hoax dengan tujuan agar bagi siapapun yang menyebarkan hoax dapat dikenai pidana. Membentuk tim digital forensic di bawah naungan Dirjen Aplikasi Informatika yang bertugas untuk mengawasi, menganalisa dan menindak semua jenis informasi hoax dan konten negatif yang terdapat di media sosial maupun di laman internet yang bekerja selama 24 jam. Melakukan sosialisasi menggunakan media sosial dan terjun langsung kepada masyarakat untuk melakukan himbauan dalam mengantisipasi informasi hoax dengan cara melakukan self censorship pada diri sendiri dan mengajak masyarakat untuk ikut serta melaporkan ke laman aduankonten.id apabila menemukan informasi hoax tersebut.
Kata Kunci: Strategi Komunikasi, hoax, Humas, Kementerian Komunikasi dan Informatika






ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management : Vol.6, No.1 April 2019 | Page 1568
2 | P a g e


ABSTRACT
The development of information media has peaked by the introduction of Internet. This give rise to cases about the spreading of false information on internet. This thing’s happened by the works of people who have no sense of responsibility on spreading or making an information on the internet, especially on social media. The spreading of false information on the internet has been known by the term “hoaxâ€, hoax means spreading an information or news that the truth is not clarified yet, so that people who consume the information would become anxious, this thing could lead to a conflict between the people, in the other words, hoax could divide the people. This research use a qualitative describtive method with post-positivism paradigm. The data that is used in this research is received by doing an observation, a field survey, and an interview. The received data is in form of information, documentation, and not in form of numbers. The result of this research is the implementation of censorship strategy by the ministry of communication and information on preventing hoax in Indonesia by building the main foundation of hoax prevention which is the act number 19 2016 about the change of the act of ITE on prohibition of spreading a false information or hoax, so that anyone who did that could be punished. Next strategy is forming a team of digital forensic under the supervision of Director General of informatics application who’s in charge of overseeing, analyzing, and taking action on all form of hoax and negative content on social media or all other internet sites. Next is doing a socialization on using social media and meet the people directly to tell them not to spread hoax in order to prevent the spreading of hoax by doing a self cersorship on themselves and asking people to report to aduankonten.id in case they found a hoax information.
Keywords: communication strategy, censorship, hoaxes, public relations, Ministry of communications and Informaticsc

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-04-01

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi