Produksi Film Dokumenter "trunyan: The Sacred Tree Of Life" (film Dokumenter Tentang Tradisi Mepasah Di Desa Trunyan Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali)

Penulis

  • Yuliana Yuliana Telkom University
  • Catur Nugroho Telkom University

Abstrak

ABSTRAK Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi mepasah dilakukan secara turun menurun dari darah keturunan Bali Aga di Desa Trunyan, Kintamani, Bangli, Bali. Orang yang meninggal bukan dimakamkan atau dibakar, melainkan dibiarkan sampai membusuk di permukaan tanah. Tradisi unik di Desa Trunyan ini sudah dilakukan masyarakat setempat sejak dulu sampai sekarang. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengangkat fenomena ini kedalam sebuah film dokumenter dengan durasi 10 menit. Karya film dokumenter ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya tradisi mepasah dari latar belakang fenomena secara keseluruhan, dan cara melestarikan budaya pada film dokumenter.

Kata Kunci: Film Dokumenter, Budaya, Tradisi Mepasah, Desa Trunyan, Sema Wayah, Bali

ABSTRACT Culture is a way of life that develops, and is owned by a group of people and passed down from generation to generation. Mepasah tradition is carried out down and down from the blood of the descendants of Bali Aga in Trunyan Village, Kintamani, Bangli, Bali. People who die are not buried or burned, but are left to rot at the ground. This unique tradition in the Trunyan Village has been carried out by the local community until now. Therefore, the authors are interested in bringing this phenomenon into a documentary with a duration of 10 minutes. This documentary film work aims to introduce traditional culture from the background of the overall phenomenon, and how to preserve culture in documentary films. Keyword:
Documentary Film, Culture, Mepasah Tradition, Trunyan Village, Sema Wayah, Bali.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-04-01

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi