Dekomposisi Limbah Organik Menjadi Gas Metana

Penulis

  • Kiki Hermanto Telkom University
  • Fahriza Amartya Nugroho Telkom University
  • Muhammad Lukman Hakim Telkom University

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Limbah organik yang merupakan salah satu masalah lingkungan yang serius di banyak negara, terutama di perkotaan yang padat penduduknya. Meskipun limbah organik memiliki potensi besar untuk diolah menjadi biogas, namun masih banyak limbah organik yang belum termanfaatkan secara optimal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya infrastruktur dan sistem pengelolaan limbah yang memadai, kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaat dan cara mengelola limbah organik, serta keterbatasan teknologi dan sumber daya untuk melakukan pengolahan biogas. Dampak dari belum termanfaatkannya limbah organik ini meliputi peningkatan volume limbah, peningkatan emisi gas rumah kaca, dan hilangnya potensi energi terbarukan yang berharga. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan agar adanya upaya yang lebih serius dan komprehensif dalam membangun sistem pengelolaan limbah organik yang efektif dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memanfaatkan limbah organik sebagai sumber energi terbarukan melalui produksi biogas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data melalui hasil pengujian secara berkala dari waktu ke waktu.Berdasarkan hasil pengujian menunjukan bahwa produksi gas metana dapat terjadi dalam waktu 14 hari setelah limbah organik dicampur dengan air dalam biodigester berkapasitas 1000 liter. Keberhasilan dalam pembentukan gas metana dalam waktu yang relatif singkat ini dapat diatribusikan kepada pemilihan rasio pencampuran yang tepat antara air dan limbah organik, yaitu dengan perbandingan 2:1. Hasil ini menunjukkan efisiensi sistem dalam mengubah limbah organik menjadi sumber energi yang bernilai, yang memiliki potensi untuk memberikan manfaat ekonomis dan lingkungan yang signifikan.

Kata kunci— Biogas,Metana,Gas rumah Kaca,Kota,Limbah Organik

Referensi

Z. Abidin, "Manajemen Energi Hibrid Biogas Dan Energi

Surya Pada Suplai Tenaga Listrik Industri Peternakan,"

Energi Hibrid, vol. II, no. 2, pp. 30-36, 2015.

A. I. N. Nurul Kusuma Wardhani, "Studi Tingkat

Keasaman Air Hujan Berdasarkan Kandungan Gas CO2,

SO2 Dan NO2 Di Udara," Prisma Fisika, vol. III, no. 1, pp.

-13, 2015 .

W. A. Y. R. Bambang Iswanto, "Pengaruh Penambahan

Gas Hidrogen Terhadap Peningkatan Gas Metan (CH4) Pada

Proses Dekomposisi Limbah Organik," FALTI, vol. VII, no.

, pp. 96-105, 2016.

R. S. Yulianti, "Pemanfaatan Sensor Gas MQ-4 Untuk

Mendeteksi Gas Metana Pada Limbah Ternak Sapi, Kerbau,

Dan Kuda," UIN Alauddin, Makassar, 2020.

P. Hariwan, Kajian Subtitusi Gas Dengan Energi Lain

Pada Sektor Industri, Jakarta: KESDM, 2013

L. C. C. E. L. J. N. Jeanne Martje Paulus, "Penerapan

Teknologi Biogas sebagai Sumber Bahan Bakar dan Pupuk

Organik untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani di Desa

Pinaling Minahasa Selatan," Agrokreatif, vol. VIII, no. 2, pp.

-227, 2022.

I. H. B. Y. Atik Triwahyuni, "Strategi Keberlanjutan

Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas," J-PAL, vol. VI, no.

, pp. 153-161, 2015. [8] A. S. R. S. Y. Iin Novianty,

"Pemanfaatan Sensor Gas MQ-4 Untuk Mendeteksi Gas

Metana Pada Limbah Ternak Sapi, Kerbau, Dan Kuda," Ilmu

Fisika, vol. II, no. 2, pp. 35-44, 2020.

D. N. H. S. Kiki Baehaki, "Perancangan Biogas Fuel

Meter (Boiler Sebagai Sistem Kontrol Gas Metana Pada

DIgester Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBG),"

Universitas Pakuan, Bogor, 2020.

.. A. Febrian, "Analisis Kelayakan Finansial Instalasi

Biogas Dalam Pengolahan Limbah Ternak Sapi Di

Kabupaten Lombok Tengah," Pemerintah Kota Lombok,

Lombok Tengah, 2013

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-02-29

Terbitan

Bagian

Program Studi S1 Teknik Elektro